Ahad 23 Aug 2020 11:59 WIB

Siap Gnabry ? Redup di Inggris, Bersinar di Jerman (Bag.1)

Gnabry kita jadi bagiang penting skuat Die Roten.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Serge Gnabry berselbarsi setelah mencetak keunggulan 1-0 pada pertandingan semifinal Liga Champions  antara Olympique Lyon dan Bayern Munich di Lisbon, Portugal, pada Rabu (19/8).
Foto: Miguel A. Lopes / POOL/EPA POOL
Serge Gnabry berselbarsi setelah mencetak keunggulan 1-0 pada pertandingan semifinal Liga Champions antara Olympique Lyon dan Bayern Munich di Lisbon, Portugal, pada Rabu (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Pelatih Arsenal pada 1996 hingga 2018, Arsene Wenger, tidak pernah kehilangan harapan terhadap potensi yang dimiliki Serge Gnabry. Pelatih asal Prancis, yang memboyong Gnabry dari Stuttgart saat masih berusia 16 tahun, sepenuhnya yakin Gnabry bakal berada jajaran pemain elit Eropa. Keyakinan, yang ironisnya, justru baru terwujud saat winger asal Jerman itu meninggalkan Arsenal.

Torehan dua gol Gnabry ke gawang Olimpique Lyon di babak semifinal, pertengahan pekan ini, memuluskan langkah Bayern Muenchen ke partai puncak Liga Champions. 

Di fase gugur Liga Champions musim ini, winger berusia 25 tahun itu mencetak lima gol dan satu assist, termasuk dua gol ke gawang Chelsea di leg pertama babak 16 besar dan torehan satu gol dan satu asisst kala Muenchen membantai Barcelona, 8-2, di fase perempat final.

Total, Gnabry telah mencetak sembilan gol dan dua assist dari sembilan laga di Liga Champions musim ini. 

Secara keseluruhan, Gnabry menorehkan 23 gol dan 14 assist dari 43 caps di semua ajang pada musim ini. Gnabry terbukti menjadi bagian penting Die Bayern sejak menembus tim utama klub asal Bavaria itu pada musim 2018/2019 silam.

Muenchen menebus Gnabry dari Werder Bremen pada 2017 silam dengan nilai transfer mencapai 8 juta euro. Die Bayern tertarik merekrut Gnabry setelah penampilan impresifnya, yang sukses mengemas 11 gol dari 27 laga. 

Namun, eks jebolan akademi Stuttgart itu tidak langsung mendapat tempat di tim utama Muenchen. Manajemen klub memutuskan meninjamkan Gnabry di Hoffenheim pada sepanjang musim 2017/2018.

Hasilnya, Gnabry mengemas 10 gol dari 26 laga dan mengantarkan Hoffenheim finish di peringkat ketiga Bundesliga, posisi terbaik mereka di pentas Bundesliga di sepanjang sejarah klub. 

Sinar Gnabry kian terang saat menghuni tim utama Muenchen. Pada musim debutnya di Die Bayern, Gnabry berada di urutan kedua top skorer klub di ajang Bundesliga, dengan torehan 10 gol dari 30 penampilan. Trofi Bundesliga dan DFB Pokal pun diboyong Gnabry ke Stadion Allianz Arena.

''Saya tidak akan duduk di sini, apabila saya tidak siap menjawab tantangan. Hal terbaik yang bisa dilakukan orang adalah melihat saya bermain. Saya menikmati paruh kedua Bundesliga bersama Hoffenheim, saat saya dipercaya tampil secara reguler. Saya akan bawa kepercayaan diri ini di Muenchen,'' tutur Gnabry saat dipercaya mengisi skuat Muenchen pada awal musim 2018/2019 seperti dilansir Sky Sports.

Janji yang akhirnya benar-benar ditepati oleh winger timnas Jerman tersebut. Namun, sinar Gnabry ini tidak seterang saat berkiprah di Liga Primer Inggris. 

Sebagai perbandingan, dari 110 kesempatan tampil di Bundesliga, Gnabry bisa mencetak 43 gol. Sementara di Liga Primer Inggris, Gnabry hanya mengemas satu gol dari 11 penampilan. 

Bahkan, selama empat tahun merumput di Inggris, Gnabry bisa dibilang sebagai pemain buangan. Cedera lutut dan kondisi kebugaran yang tidak pernah fit membekap performa Gnabry. Padahal, kehadiran Gnabary di Arsenal cukup menjanjikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement