Ahad 23 Aug 2020 01:05 WIB

Indonesia Raih Medali Emas pada Olimpiade Informatika

Sejumlah 852 peserta dari 33 negara mendaftarkan dirinya untuk mengikuti APIO 2020.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Agus Yulianto
Peserta mengikuti test secara daring  (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Peserta mengikuti test secara daring (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) bekerja sama dengan Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (IA-TOKI) menyelenggarakan Asia Pacific Informatics Olympiad (APIO) ke-13 Tahun 2020. Sebagai tuan rumah, tim Indonesia meraih enam medali, yakni satu medali emas, dua medali perak, dan tiga medali perunggu.

Pelaksana tugas (plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi mengucapkan selamat kepada para peraih medali, kemenangan kalian adalah prestasi kita semua. "Pada hari ini kita semua berbangga. Generasi hebat di bidang informatika telah hadir. Pada pundak Anda-lah masa depan untuk membangun masyarakat informasi Asia Pasifik dan masyarakat informasi global yang adil dan beradab itu diletakkan," kata Asep dalam keterangannya, Sabtu (22/8).

Sejumlah 852 peserta dari 33 negara mendaftarkan dirinya untuk mengikuti APIO 2020. Dari 852 peserta tersebut, 717 peserta dari 33 negara mengikuti kontes APIO 2020. Berdasarkan regulasi APIO, peserta yang mendapatkan peringkat enam teratas di negaranya dan seluruh peserta di negaranya yang mendapatkan nilai yang sama dengan nilai peringkat enam di negaranya, menjadi peserta resmi APIO 2020.

Pada akhirnya, terdapat 241 peserta resmi APIO 2020. Dari 241 peserta resmi, 18 di antaranya mendapatkan nilai penuh. Menggunakan penghitungan pada regulasi APIO, 23 peserta dengan nilai setidaknya 266 poin mendapatkan medali emas, 38 peserta dengan nilai setidaknya 200 poin mendapatkan medali perak, dan 59 peserta resmi dengan nilai setidaknya 96 poin mendapatkan medali perunggu.

Di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), APIO tahun 2020 dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) pada 14-21 Agustus 2020. Para peserta dari seluruh negara mengerjakan soal secara daring dari tempatnya masing-masing.

"Belajar dalam masa ini (Covid-19), memang tidak mudah tetapi inilah saatnya kita berinovasi, saatnya melakukan berbagai eksperimen, mendengarkan hati nurani dan belajar dari Covid-19 agar kita semua menjadi individu yang lebih baik di masa depan," ucap Asep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement