Sabtu 22 Aug 2020 17:19 WIB

Astronom Prediksi Asteroid Berbahaya akan Hantam Bumi

Jalur asteroid itu akan berbenturan dengan Bumi pada 31 Agustus 2029.

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Asteroid/ilustrasi
Foto: EPA
Asteroid/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Astronom baru-baru ini mendeteksi adanya sebuah asteroid yang diprediksi bakal menghantam Bumi dalam 10 tahun ke depan. Badan Antariksa Eropa memasukan batu angkasa yang diberi identitas 2020 PG6 itu ke dalam kategori asteroid beresiko.

Dilansir dari RT, berdasarkan perhitungan, jalur asteroid itu akan berbenturan dengan Bumi pada 31 Agustus 2029. Data menunjukan bahwa PG6 2020, akan melaju dengan kecepatan rata-rata lebih dari 46.000 km per jam saat melaju menuju Bumi.

Baca Juga

Astronom mengungkapkan, tidak akan terjadi kerusakan signifikan kalaupun benda angkasa itu menabrak Bumi meski berada dalam kecepatan tersebut. Mereka mengatakan, hal itu mengingat PG6 2020 hanya berukuran sekitar 14 meter.

Kendati, objek angkasa lain dengan ukuran hampir sama pernah mendarat di Rusia pada Februari 2013 lalu. Komet yang dikenal dengan sebutan Chelyabinsk memiliki diameter atau garis tengah lingkaran sepanjang 18 meter.

Hantamannya masih berdampak cukup besar untuk menyebabkan kerusakan lokal yang signifikan pada ribuan bangunan di daerah tersebut. Penyelidikan ilmiah terhadap ledakan dramatis tersebut menemukan bahwa energi yang dilepaskan oleh ledakan itu setara dengan sekitar 30 bom atom.

Badan antariksa mengatakan bahwa peluang 2020 PG6 menghantam Bumi pada 2029 adalah satu banding 416. Peluang itu menjadikannya sebagai salah satu asteroid dengan peluang tertinggi untuk bertabrakan dengan Bumi dalam daftar risiko yang ada.

Para astronom akan mempelajari lebih lanjut tentang asteroid yang baru terdeteksi itu saat terbang melewati Bumi pada 2 September. Selama penerbangan yang akan datang, batuan luar angkasa berjarak sekitar 2.253.082 kilometer dari Bumi sehingga tidak ada alasan untuk khawatir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement