Sabtu 22 Aug 2020 13:01 WIB

Inter Harus Rencanakan Masa Depan dengan atau tanpa Conte

Namun Antonio Conte mengatakan tak akan ada dendam kepada klub.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
 Pelatih Inter Milan Antonio Conte berjalan melewati trofi usai mengambil medali runner-up setelah pertandingan final Liga Europa UEFA antara Sevilla FC dan Inter Milan di Koln, Jerman 21 Agustus 2020. Sevilla menang 3-2 di laga itu untuk memastikan juara.
Foto: EPA-EFE/Ina Fassbender
Pelatih Inter Milan Antonio Conte berjalan melewati trofi usai mengambil medali runner-up setelah pertandingan final Liga Europa UEFA antara Sevilla FC dan Inter Milan di Koln, Jerman 21 Agustus 2020. Sevilla menang 3-2 di laga itu untuk memastikan juara.

REPUBLIKA.CO.ID, KOLN -- Pelatih Inter Milan Antonio Conte gagal mempersembahkan gelar Liga Europa untuk skuat Nerazzurri setelah takluk dari Sevilla 2-3 di partai final, Sabtu (22/8) dini hari WIB. Ia pun menyampaikan pernyataan seolah-olah laga tersebut adalah yang terakhir baginya.

Inter unggul lebih dulu lewat tendangan penalti Romelu Lukaku. Dua sundulan Luuk de Jong kemudian membalikkan keadaan untuk Sevilla.

Baca Juga

Diego Godin lalu menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Petaka terjadi pada pada menit ke-74. Lukaku membuat gol bunuh diri sehingga skor berakhir menjadi 3-2 untuk kemenangan Sevilla.

“Saya akan selalu berterima kasih atas kesempatan ini, tetapi kami harus merencanakan masa depan Inter, baik dengan atau tanpa saya,” ujar Conte usai laga dilansir dari Football Italia.

Conte mengatakan laga tersebut merupakan pertandingan sulit dan seimbang. Namun ia mengakui satu insiden gol bunuh diri mengubah segalanya.

Conte tak menampik kecewa dengan hasil akhir karena tim sudah mengeluarkan seluruh kemampuannya. Perbedaannya Inter dengan Sevilla, kata Conte, pengalaman tim asal Andalusia lebih banyak di Liga Europa dibandingkan Inter.

Pemain Inter sudah bekerja keras dan permainannya meningkat. Conte lebih senang mengambil pelajaran positif dari kegagalan tersebut. Menurutnya, keberhasilan mencapai final Liga Europa setelah gagal di Liga Champions menghadirkan pengalaman luar biasa kepada para pemain muda.

Hal tersebut penting untuk masa depan Inter sebagai cara mengasah kepercayaan diri. Usai laga tersebut, Conte akan mengambil libur tiga hari. Setelah itu, Conte akan bertemu dengan jajaran klub dan seluruh tim untuk melakukan evaluasi perjalanan musim ini.

Conte ingin ketika evaluasi nanti berjalan dengan kepala dingin dan menatap masa depan. Ia juga mengakui selama ini adalah beberapa pandangan berbeda dengan petinggi klub, namun itu bukan masalah yang besar.

“Ini sulit dan kami akan memikirkannya. Luar biasa bagi saya menjadi pelatih Inter, saya berterima kasih kepada pemilik yang mengizinkan saya melalui pengalaman hebat ini. Jika saya dapat mengatakan satu hal, itu sepadan dan saya akan selalu berterima kasih kepada mereka yang memberi saya kesempatan untuk mendapatkan pengalaman ini,” kata Conte menjelaskan.

Conte beberapa waktu lalu mengkritik keras Inter Milan usai pertandingan terakhir Serie A Italia. Ia merasa petinggu klub tak memberikan dukungan penuh kepada skuat sehingga harus berjuang sendiri. Petinggi klub dinilai hanya menagih hasil yang bagus tanpa ada dukungan penuh.

Namun Conte mengatakan tak ada dendam kepada klub. Ia hanya menyampaikan pendapat yang berbeda dengan klub. Ia mengakui ada beberapa hal yang tidak disukainya selama menjabat pelatih. Ia pun akan segera berbicara dengan klub.

“Jika Anda pikir saya akan mundur, saya tidak akan. Saya mengatakan apa yang saya pikirkan, Anda mendengar kata-kata saya dan itu tidak berubah,” ujar Conte menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement