Sabtu 22 Aug 2020 10:00 WIB

Hasil Tes Usap Negatif, Kantor BMKG Pusat Kembali Dibuka

Kantor BMKG Pusat kembali dibuka pada 24 Agustus 2020 dengan menerapkan protokol.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat akan kembali dibuka pada Senin (24/8) setelah sebelumnya dilakukan penutupan sementara selama sepekan dari 13 Agustus hingga 20 Agustus 2020. Kembali dibukanya kantor BKMG Pusat seiring dengan hasil swab test atau tes usap para pegawai yang dinyatakan negatif Covid-19.

"Berdasarkan hasil swab ini, kantor BMKG Pusat kembali melakukan aktivitas mulai 24 Agustus 2020 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Kabag Humas BMKG Taufan Maulana kepada wartawan, Jumat (21/8).

Sebelumnya, BMKG menginformasikan bahwa kantor BMKG Pusat Kemayoran ditutup sementara karena beberapa pegawai dinyatakan reaktif setelah dilakukan tes rapid. Kantor BMKG Pusat Kemayoran telah dilakukan tes rapid beberapa kali untuk memonitor perkembangan kesehatan para pegawai.

Taufan mengatakan, tes rapid terakhir di kantor pusat BMKG dilaksanakan pada 12 Agustus 2020. Hasil tes ini menunjukan sejumlah pegawai terkonfirmasi reaktif. Mereka yang reaktif kemudian langsung melakukan tes usap.

 

"Usai melakukan rapid test (screening), sejumlah pegawai melanjutkan swab test untuk dijadikan acuan utama apakah pegawai tersebut terkonfirmasi Covid-19," ujar dia.

Taufan menuturkan, setelah menunggu hasil tes usap selama tiga hingga lima hari, sejumlah pegawai dinyatakan negatif atau tidak terkonfirmasi Covid-19. Taufan melanjutkan, selama masa lockdown, BMKG tetap melakukan kegiatan operasional pengamatan meteorologi, klimatologi dan geofisika melalui sistem Internet of Things (IoT) sehingga prakiraan atau prediksi dan peringatan dini tetap terus terjaga dan tersebar ke masyarakat luas secara digital dan real time.

Sistem monitoring dan peringatan dini cuaca, iklim, dan kualitas udara, lanjut Taufan, dilakukan dengan mekanisme WFH  (Work From Home), namun tetap melalui sistem digital dan online. Sementara untuk sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami BMKG telah menyiapkan back up penuh dengan mengoptimalkan sistem yang telah terintegrasi di Kantor BMKG Balai Besar MKG Wilayah III, Denpasar, Provinsi Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement