Sabtu 22 Aug 2020 04:20 WIB

Masjid Pertama Inggris Gunakan Teknologi Kendalikan Covid-19

Teknologi pengendalian Covid-19 memungkinkan jamaah masjid beribadah dengan aman.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Pertama Inggris Gunakan Teknologi Kendalikan Covid-19. Masjid Bradford di Inggris memasang teknologi pengendalian infeksi inovatif untuk menciptakan lingkungan antivirus corona jenis baru (Covid-19) untuk sholat. Pemasangan teknologi pengendalian Covid-19 ini di masjid merupakan yang pertama di Inggris.
Foto: Telegraph and Argus
Masjid Pertama Inggris Gunakan Teknologi Kendalikan Covid-19. Masjid Bradford di Inggris memasang teknologi pengendalian infeksi inovatif untuk menciptakan lingkungan antivirus corona jenis baru (Covid-19) untuk sholat. Pemasangan teknologi pengendalian Covid-19 ini di masjid merupakan yang pertama di Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, BRADFORD -- Masjid Bradford di Inggris memasang teknologi pengendalian infeksi inovatif untuk menciptakan lingkungan antivirus corona jenis baru (Covid-19) untuk sholat. Pemasangan teknologi pengendalian Covid-19 ini di masjid merupakan yang pertama di Inggris.  

Dilansir di Telegraph and Argus, Jumat (21/8), Al Markazul Islami, di Lidget Green, yang berfungsi sebagai masjid dan pusat komunitas, didekati oleh teknologi pengendalian Covid-19 setelah mereka mendengar informasi itu tentang berbagai gugus tugas yang membantu selama karantina.

Baca Juga

Dari bank makanan hingga staf konseling di rumah sakit Bradford, masjid telah menjadi jantung komunitas yang menyediakan dukungan. "Ini merupakan sesuatu yang menarik perhatian," kata perwakilan Teknologi P4, Katherine Benson. 

Perusahaan, kata Katherine, menghadiahkan pemasangan bernilai lebih dari 40 ribu euro setelah melihat bagaimana hal itu dapat melindungi relawan, pengunjung, dan guru yang membantu mereka yang membutuhkan. Sistem tersebut mengukur suhu tubuh setiap jamaah pada saat kedatangan dengan kemampuan untuk mendeteksi hingga 20 orang hanya dalam satu detik. 

Jika ada yang bersuhu tinggi, mereka segera dipandu ke 'ruang karantina' di mana mereka diperiksa lagi oleh relawan terlatih, diperintahkan untuk menuliskan detail kontak dan dikirim pulang jika berpotensi sakit. Setelah pemberhentian pertama, pengunjung kemudian berjalan melalui stasiun sanitasi di mana mereka disemprot dengan larutan sanitasi (disinfektan). 

Dia menjabarkan, setelah berada di gedung utama, pemurni udara, yang digambarkan sebagai 'mutakhir', dinyalakan untuk menciptakan lingkungan yang aman, bersih, dan bebas Covid-19. Katherine menambahkan, teknologi yang dipasang di Al Markaz menyediakan empat lapis perlindungan. Ini termasuk identifikasi infeksi, pengendalian penyebaran, pemurnian udara, dan disinfeksi permukaan. 

"Fokus kami adalah menjaga keamanan komunitas, dan sistem yang fantastis ini memungkinkan kami untuk melakukan hal itu. Al Markazul Islami adalah pilihan yang tepat bagi kami, jauh lebih dari sekadar masjid, fasilitas multi-lapisnya menjadikannya lokasi yang ideal untuk peralatan ini," kata dia. 

Pendiri Al Markazul Islami, Mufti Qazi Hassan Razza, mengatakan, Covid-19 telah berdampak buruk pada kesehatan mental dan spiritual orang-orang. Maka dia menilai, dengan hadirnya teknologi pengendalian Covid-19 di masjid Bradford, hal itu dapat membantu aktivitas para jamaah meski tidak dapat kembali normal 100 persen. 

"Teknologi baru ini akan memastikan bahwa kami dapat bekerja untuk membuat komunitas kami merasa aman, terlindungi, dan lebih mudah saat mengunjungi tempat ibadah," ujarnya. 

Seorang Anggota Tim Medis Al Markazul Islami dan dokter umum setempat, Usman Hanif, mengatakan teknologi pengendalian Covid-19 itu akan membantu masjid dalam merangkul perubahan dengan aman. 

"Ini terbukti menjadi penting selama waktu-waktu tersibuk di masjid seperti Shalat Jumat," kata dia. 

Dia menjelaskan hadirnya teknologi pengendalian itu sangat penting bagi komunitas Muslim di Bradford untuk merangkul perubahan dalam memerangi ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh Covid-19. Di mana teknologi modern, kata dia, dapat membantu membuat lembaga-lembaga agama menjadi lebih aman.  

"Maka kita harus proaktif untuk memfasilitasi ini. Setelah banyak penderitaan, ada kemudahan bagi wawasan orang. Sistem yang dikembangkan P4 adalah salah satu dari banyak cara yang dilakukan Al Markaz untuk membantu mengelola dampak virus ini," ungkapnya. 

Adapun peluncuran perdana teknologi pengendalian Covid-19 di masjid dihadiri oleh anggota parlemen dari partai buruh di Bradford Selatan Judith Cummins, anggota parlemen dari partai buruh di Bradford Barat Naz Shah, anggota dewan lokal dan tim kepolisian lingkungan. 

"Saya sangat senang melihat Al Markazul Islami sedang proaktif dalam pendekatannya untuk mengatasi penyebaran virus mematikan ini dan melakukan semua yang bisa untuk memastikan keamanan komunitas. 

Sistem ini adalah pertama dari jenisnya di Inggris dan saya bangga telah dipasang di masjid di daerah pemilihan saya," kata Cummins. 

Sementara itu Naz Shah mengatakan Markazul Islami telah memimpin dari depan sejak wabah Covid-19 terjadi. Tak hanya itu, Markazul Islami juga dinilai telah memberikan tanggapan berbasis solusi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. 

"Saya mengucapkan selamat kepada organisasi dan tim medis mereka untuk semua upaya mereka, terutama dalam mengembangkan sistem baru ini," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement