Jumat 21 Aug 2020 20:15 WIB

BMKG: Beberapa Wilayah di Jatim Kekeringan Ekstrem

Empat kabupaten di Jatim sudah tidak hujan lebih dari 60 hari.

Ilustrasi kekeringan.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan ada beberapa wilayah di Jawa Timur yang saat ini sudah mengalami kekeringan ekstrem. Hal ini akibat sudah lebih dari 60 hari berturut-turut tidak mengalami hujan.

                               

Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan berdasarkan pantauan pos hujan yang di terima dari BMKG Stasiun Klimatologi Malang, ada empat Kabupaten di Jawa Timur yang mengalami kekeringan ekstrem tersebut.

                               

"Ada beberapa daerah yang sudah lebih dari 60 hari berturut-turut tidak mengalami hujan atau masuk dalam kriteria kekeringan ekstrem seperti di di Kabupaten Bangkalan, Bondowoso, Pamekasan dan Sampang," katanya, Jumat (21/8).              

Ia mengatakan, selain wilayah tersebut, juga ada beberapa kabupaten kota yang perlu diwaspadai akan mengalami kekeringan ekstrem. Sebab, sudah tidak mengalami hujan selama 31 sampai dengan 60 hari berturut-turut.

                               

"Perlu diwaspadai untuk sebagian kabupaten yang sudah 31-60 hari berturut-turut tidak mengalami hujan atau masuk dalam kriteria sangat panjang. Seperti di Kabupaten Banyuwangi, Lumajang, Mojokerto, Pamekasan, Probolinggo, Sidoarjo dan Trenggalek," katanya.

                               

Namun demikian, kata dia, sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur secara umum mengalami hari tanpa hujan (HTH) dengan kriteria pendek dan sangat pendek. "HTH di Jatim umumnya kriteria sangat pendek hingga pendek. Hal itu terjadi pada distribusi hujan dasarian II Agustus 2020," katanya.

                               

Ia mengemukakan, untuk distribusi curah hujan dasarian II Agustus 2020 di Provinsi Jawa Timur pada umumnya kriteria rendah dan menengah. "Curah hujan dasarian III Agustus 2020 Provinsi Jawa Timur (deterministik) pada umumnya diprakirakan berkisar kurang dari 50 mm dengan peluang (probabilistik) lebih dari 90 persen," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement