Jumat 21 Aug 2020 20:15 WIB

Mau ke Bandung? Taati Protokol Kesehatan...

Diharapkan tidak muncul klaster baru di sektor industri pariwisata. 

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Pengguna kendaraan dan penyeberang jalan mengabaikan protokol kesehatan dengan tidak menggunakan masker di Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat.. Guna mendisiplinkan warga untuk menerapkan protokol pencegahan COVID-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengenakan denda Rp100 ribu hingga Rp150 ribu kepada warga yang kedapatan tidak menggunakan masker saat berada di tempat umum.
Foto: ANTARA/RAISAN AL FARISI
Pengguna kendaraan dan penyeberang jalan mengabaikan protokol kesehatan dengan tidak menggunakan masker di Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat.. Guna mendisiplinkan warga untuk menerapkan protokol pencegahan COVID-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengenakan denda Rp100 ribu hingga Rp150 ribu kepada warga yang kedapatan tidak menggunakan masker saat berada di tempat umum.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) meminta agar wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Bandung, mentaati protokol kesehatan di masa pandemi covid-19. Sehingga diharapkan tidak muncul klaster baru di sektor industri pariwisata. 

"Ya, kita sama-sama menjaga keamanan agar virus Covid tidak menjadi satu klaster baru penularan karena banyaknya pengunjung yang datang, jadi caranya kita sama-sama menjaga protokol kesehatan minimal pakai maskerlah," ujar Kepala Disparbud Kota Bandung, Dewi Kaniasari belum lama ini.

Dia meminta, wisatawan memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan tiap berada di ruang publik termasuk ruang indoor. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan untuk kenyamanan dan keamanan wisatawan serta masyarakat.

Katanya, di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) memakai masker harus menjadi kebiasaan. Selain itu, masyarakat diminta tidak menurunkan kedisiplinan selama masa pandemi covid-19.

Dewi mengatakan, liburan panjang akhir pekan ini yang mendorong wisatawan berlibur ke Bandung turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi di bidang pariwisata seperti hotel dan restoran. Dia mengingatkan, agar pelaku usaha pariwisata tetap menerapkan protokol kesehatan. 

"Sarana dan prasarana untuk protokol kesehatannya terus konsistensi pelaksanaannya secara ketat, itu sudah kami sampaikan berapa kali melalui WhatsApp grup untuk berkomunikasi, jadi insya Allah sudah siap," katanya.

Dewki berharap, terdapat kolaborasi dengan dinas perhubungan dan kepolisian sehingga kemacetan bisa diminimalisasi agar memberikan kenyamanan kepada masyarakat dan wisatawan.

"Kami juga mengajak teman-teman di sekitar Bandung Raya kan tidak hanya di kota Bandung, mereka juga ada yang mungkin main ke Bandung Barat dan sebagainya, mudah-mudahan teman-teman di lingkungan Bandung Raya ini juga pemilik dan pengelola pariwisata memperhatikan untuk penerapan protokol kesehatan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement