Jumat 21 Aug 2020 16:48 WIB

BMKG Peringatkan Peningkatan Kecepatan Angin di DIY

BMKG Sleman memprakirakan adanya potensi angin kencang di DIY pada 21 dan 22 Agustus

Rep: wahyu suryana/ Red: Hiru Muhammad
[Ilustrasi] Petugas mengukur suhu air di Stasiun Klimatologi, BMKG Yogyakarta, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (3/10).
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
[Ilustrasi] Petugas mengukur suhu air di Stasiun Klimatologi, BMKG Yogyakarta, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Angin sekitaran DI Yogyakarta diprakirakan akan mengalami peningkatan kecepatan. Peringatan itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sleman.

Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Reni Kraningtyas mengatakan, analisis dinamika atmosfer menemukan perbedaan tekanan udara tinggi barat Australia (1.024 mb) dengan tekanan udara rendah barat perairan Sumatra (1.010 mb).

"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah DIY. Berdasarkan kondisi tersebut BMKG Stasiun Klimatologi Sleman memprakirakan adanya potensi angin kencang di DIY pada 21 dan 22 Agustus 2020," kata Reni, Jumat (21/8).

Untuk Kabupaten Sleman diprakirakan terjadi di 16 kecamatan. Kecamatan Turi, Cangkringan, Pakem, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Kalasan, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Berbah dan Kecamatan Prambanan.

Lalu, Kabupaten Kulonprogo diprakirakan terjadi di tujuh kecamatan. Ada Kecamatan Girimulyo,Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Sentolo, Kokap dan Kecamatan Pengasih. Untuk Kota Yogyakarta, diprakirakan di semua kecamatan.

Kemudian, untuk Kabupaten Bantul diprakirakan terjadi di lima kecamatan. Ada Kecamatan Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Pandak dan Kecamatan Bambanglipuro.

Sedangkan, untuk Kabupaten Gunungkidul diprakirakan terjadi di 13 kecamatan. Ada Kecamatan Gedangsari, Ngawen, Semin, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan, Semanu, Karangmojo, Tepus, Rongkop, Ponjong dan Kecamatan Wonosari.

"Mengimbau kepada masyarakat tetap waspada terhadap angin kencang dengan kecepatan 40-49 kilometer per jam yang dapat menyebabkan seng atap rumah berterbangan, dahan pohon patah, baliho, pohon atau tiang roboh," ujar Reni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement