Jumat 21 Aug 2020 16:41 WIB

Berstatus Zona Orange, Pemkot Serang Hentikan KBM Tatap Muka

Kebijakan membuka kegiatan belajar tatap muka karena banyaknya desakan orang tua.

Rep: alkhaledi kurnialam/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah murid SD Negeri Curug mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan era normal baru (new normal) di Serang, Banten, Selasa (18/8/2020). Pemda setempat mulai tanggal 18 Agustus memberlakukan kegiatan belajar tatap muka di sekolah tertentu yang memungkinkan penerapan protokol kesehatan dan di area zona hijau untuk dievaluasi kembali setiap pekan guna dijadikan bahan pertimbangan untuk menghentikan atau melanjutkan kegiatan tersebut.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Sejumlah murid SD Negeri Curug mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan era normal baru (new normal) di Serang, Banten, Selasa (18/8/2020). Pemda setempat mulai tanggal 18 Agustus memberlakukan kegiatan belajar tatap muka di sekolah tertentu yang memungkinkan penerapan protokol kesehatan dan di area zona hijau untuk dievaluasi kembali setiap pekan guna dijadikan bahan pertimbangan untuk menghentikan atau melanjutkan kegiatan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menghentikan pembelajaran tatap muka yang sudah berlangsung sejak 18 Agustus setelah perubahan status daerah menjadi zona oranye pada 19 Agustus. 

Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Hasan Basri menuturkan kebijakan membuka belajar tatap muka karena banyaknya desakan orang tua. Sehingga pemkot harus memilih antara melanjutkan belajar daring yang dinilai banyak kekurangan atau belajar tatap muka yang ditunggu-tunggu warga. "Keluhan orang tua di Kota Serang itu karena masih banyak titik blank spot, kalau ada sinyal pun per keluarga anaknya banyak ada empat sampai lima. Ditambah masalah kuota internet yang kemudian semua ini direspon pemkot dengan membuka belajar tatap muka kemarin," kata Hasan Basri, Jumat (21/8).

Namun setelah melihat adanya perkembangan penyebaran covid-19 yang membuat daerah ini menjadi zona oranye, belajar tatap muka dihentikan. "Mending kita tunggu samapi jadi zona hijau, kalau sekarnag lebih baik sekolah daring ditambah kan kemarin respon Gubernur juga agak kenceng setelah pembukaan belajar tatap muka," tuturnya.

Hasan sendiri mengaku lebih menyetujui belajar tatap muka untuk ditunda terlebih dahulu karena melihat fasilitas sekolah di Kota Serang. Adanya skema pembatasan jumlah siswa di kelas saat belajar tatap muka tidak berpengaruh signifikan agar bisa memenuhi protokol kesehatan.

"Rombel di Kota Serang kan overload bisa sampai 50-an orang satu kelaa bukan lagi 25 anak per kelas sesuai dengan ketentuan. Ditambah sekarang kan ada teori kalau penyebaran bukan lagi dua meter tapi sampai satu meter, jadi kalau jumlah siswa dikurangi setengahnya saja masih ada 25 dan otu tetap berdekatan," katanya.

Menurutnya, saat ini pemkot harus bekerja keras untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 hingga bisa masuk menjadi zona hijau kembali. Pada masa adaptasi kebiasaan baru dikatakannya warga Kota Serang sudah banyak yang abai terhadap protokol kesehatan."Pemkot harus kerja keras, jangan sampai AKB ini dipahami seperti biasa, orang bergaul seperti biasa saja tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Targetnya bagaimana agar bisa sampai ke zona hijau, masyarakat juga patuh terhadap protokol kesehatan untuk memutus penyebaran,"ujarnya 

Kepala Dindikbud Kota Serang Wasis Dewanto menuturkan penundaan kegiatan belajar mengajar di sekolah ini untuk menindaklanjuti surat Wali Kota Serang pada 19 Agustus tentang penundaan pembelajaran

tatap muka. Meski sekolah tatap muka sudah berlangsung selama dua hari, aktivitasnya terpaksa dihentikan seiring dengan peningkatan status sebaran. "Penundaan tersebut melihat kasus Covid-19 di Kota Serang per 19 Agustus berada di zona oranye. Demi memberikan rasa aman dan kesehatan anak didik sehingga menunda kegiatan tersebut," kata Wasis.

Wasis mengatakan, selama dua hari ada 79 SMP telah membuka sekolah tatap muka dan hanya beberapa di tingkat SD. Namun saat ini proses belajar meengajar kembali dilakukan di rumah atau melalui daring bagi para siswa.

Dia meminta para orang tua siswa untuk bersabar hingga status Kota Serang kembali menjadi zona kuning bahkan hijau. Hal ini agar pembelajaran tatap muka bisa kembali terlaksana seperti permintaan mayoritas orang tua siswa.

"Kami minta semua pihak berperan aktif untuk mencegah penularan Covid-19. Serta mematuhi protokol kesehatan agar Kota Serang minimal berada di zona kuning, supaya bisa melaksanakan kegiatan tatap muka kembali,"ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement