Jumat 21 Aug 2020 14:49 WIB

Museum di Jakarta Pusat Siap Dibuka Kembali

Pembukaan museum akan menerapkan protokol kesehatan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di halaman gedung Museum Nasional, Jakarta, beberapa waktu lalu. Sejumlah museum di wilayah Jakarta Pusat akan dibuka kembali mulai pekan depan.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di halaman gedung Museum Nasional, Jakarta, beberapa waktu lalu. Sejumlah museum di wilayah Jakarta Pusat akan dibuka kembali mulai pekan depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah museum di wilayah Jakarta Pusat akan dibuka kembali mulai pekan depan. Pembukaan kegiatan museum di Jakarta ini terkait Surat Keputusan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, memperbolehkan museum kembali beroperasi selama menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Jakarta Pusat, Irwan Septinadi mengatakan, sejumlah museum yang akan dioperasikan pada pekan depan. "Untuk minggu ini seluruh museum di wilayah Jakarta Pusat belum efektif dibuka karena ada dua tanggal merah dan cuti bersama. Museum mulai efektif pekan depan," ujar Irwan, Jumat (21/8).

Sejumlah museum yang akan beroperasi kembali, seperti Museum Taman Prasasti, Museum Kebangkitan Nasional dan Museum Sumpah Pemuda. Kemudian Museum Nasional, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Gedung Joang 45, Museum Jendral AH Nasution, Museum Mohammad Hoesni Thamrin, Museum Jendral Ahmad Yani dan Museum Adam Malik.

Irwan menjelaskan, setelah efektif beroperasi, museum-museum yang ada di wilayahnya akan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Protokol kesehatan yang diterapkan seperti membatasi kapasitas pengunjung hingga 50 persen, mengatur pintu masuk dan keluar pengunjung, menyediakan tempat cuci tangan, menggunakan thermal scanner dan mewajibkan penggunaan masker.

 

"Jam operasional juga kita batasi dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Semua pengunjung harus menerapkan protokol kesehatan," terangnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement