Jumat 21 Aug 2020 11:40 WIB

Ikhtiar dan Hijrah Harus Diniatkan Karena Allah SWT

Umat Islam diingatkan soal pentingnya niat ikhtiar dan hijrah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ikhtiar dan Hijrah Harus Diniatkan Karena Allah SWT. Foto: Ilustrasi peristiwa hijrah.
Foto: republika.co.id
Ikhtiar dan Hijrah Harus Diniatkan Karena Allah SWT. Foto: Ilustrasi peristiwa hijrah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di momen tahun baru Hijriyah ini, Ketua Umum Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) Ustaz Febrian Amanda mengingatkan umat Islam akan pentingnya niat. Menurutnya, berbagai ikhtiar atau hijrah sebaiknya diniatkan karena Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Ustaz Febrian menerangkan, Rasulullah mengingatkan kepada umat Islam sesungguhnya segala sesuatu itu tergantung pada niatnya. Manusia akan mendapatkan apa yang diniatkannya itu. Maka siapapun yang ikhtiar atau hijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka mereka akan mendapatkan itu.

Baca Juga

Terkait pentingnya niat ini, Ustaz Febrian mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari.

"Umar bin Al Khaththab mengatakan mendengar Rasulullah SAW bersabda: Semua perbuatan tergantung niatnya dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan. Barang siapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa yang dia diniatkan."

"Kuncinya ada pada awal kita berniat untuk hijrah atau apapun pekerjaan kita, maka niat menjadi kata kunci yang penting untuk sesuatu itu mendapat sesuai apa yang Allah dan Rasul-Nya inginkan," kata Ustaz Febrian saat Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriyah yang ditayangkan Channel Tawaf TV, Kamis (20/8).

Ustaz Febrian mengingatkan, kadang kala manusia lalai dan lupa sehingga merasa niat baik saja sudah cukup. Menurutnya niat baik saja belum cukup untuk menyatakan bahwa pekerjaan, ikhtiar atau hijrah ini dilakukan sesuai dengan ridho Allah dan Rasul-Nya.

Ia menerangkan, ada yang mengatakan niat saja sudah cukup maka lakukan sesuka hatimu yang penting niatnya karena Allah dan Rasulullah. Tapi harus diingat juga apakah niat baik itu dilakukan dengan mengerjakan suatu pekerjaan yang syubhat atau terkait riba. "Meski niatnya sudah baik, bisa saja kegiatan (ikhtiar yang dilakukan) itu bertentangan dengan kaidah-kaidah Islam," ujarnya.

Ustaz Febrian mengatakan, untuk mendapatkan ridho Allah dalam ikhtiar dan hijrah minimal ada tiga hal yang mesti ditempuh. Pertama, niat karena Allah SWT, kalau niatnya bukan karena Allah SWT maka sudah cacat di awal ikhtiar atau hijrahnya.

Kedua, ikhtiar atau hijrah yang dilakukan harus diridhoi oleh Allah dan dibolehkan syariat Islam. Jadi meski niatnya karena Allah misalnya ingin membangun dakwah dan sekolah Islam, tapi caranya dengan mencuri atau korupsi, maka niat tidak tepat dengan pelaksanaannya. Sebab dalam upayanya terdapat perbuatan zalim dan perkara haram sehingga tidak dapat ridho Allah SWT.

"Ketiga, kegiatan usaha itu, ikhtiar itu atau hijrah itu sendiri boleh dan diizinkan dalam Islam, harus dalam ridho Allah dan koridor agama Islam, maka yang ketiga cara pelaksanaan pekerjaan (ikhtiar) itu kaidahnya mestilah juga sesuai dengan tuntunan-tuntunan Rasulullah," jelasnya.

Ustaz Febrian juga mengajak kepada para pemuda Islam yang menghadiri acara peringatan tahun baru Islam ini untuk bersama-sama menjadi Muslim yang takut kepada Allah dan takut kepada hari pembalasan. Ia juga mengajak semuanya menjadi orang-orang yang berhijrah, menjaga lisan, dan takut menyakiti perasaan orang lain, serta takut berbuat dosa. "Maka ikuti Islam yang dibawa oleh Rasulullah secara kafah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement