Jumat 21 Aug 2020 04:04 WIB

Pemprov Sumsel Disarankan Tingkatkan Pemeriksaan Covid-19

Kalau kasusnya sudah terdeteksi maka penularannya akan bisa dicegah. 

Ilustrasi pemeriksaan Covid-19. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) disarankan meningkatkan kegiatan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Ilustrasi pemeriksaan Covid-19. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) disarankan meningkatkan kegiatan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tim pakar penanganan Covid-19 bidang epidemiologi menyarankan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) meningkatkan kegiatan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19. Semakin banyak pemeriksaan dilakukan maka akan semakin banyak kasus Covid-19 yang terdeteksi.

Kalau kasusnya sudah terdeteksi maka penularannya akan bisa dicegah. "Rekomendasi kami agar Pemprov meningkatkan tes cepat dan swab secara agresif, masif, serta intensif," kata anggota Tim Pakar Penanganan Covid-19 Sumsel Bidang Epidemiologi Iche Andriani Liberty, Kamis (20/8).

Baca Juga

Tim pakar juga meminta Dinas Kesehatan meningkatkan pemantauan terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19. Sebab, data pemantauan kontak erat pasien di 17 kabupaten/kota masih sangat sedikit.

"Bahkan satu minggu terakhir tidak terpantau sama sekali, sehingga rantai penularan sulit dikendalikan," kata Iche, epidemiolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Iche mengatakan berdasarkan pengamatan tim pakar, warga yang tertular Covid-19 di Sumsel kebanyakan berasal dari dua kelompok, yakni tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan kasus dan orang yang tidak bekerja. "Kelompok yang tidak bekerja banyak yang positif akibat mobilitasnya yang sulit dikendalikan, oleh karena itu penanganan pencegahan intensif secara khusus terhadap dua kelompok ini dilakukan dengan strategi berbeda," katanya.

Ia juga mengemukakan kelompok warga berusia lanjut dan punya penyakit bawaan juga membutuhkan pendekatan penanganan tersendiri. Kelompok ini, menurut dia, mesti meminimalkan kegiatan di luar rumah guna menghindari risiko penularan Covid-19.

Sedangkan untukkelompok warga berusia produktif yang lebih banyak keluar rumah, dia mengatakan, pemerintah daerah mesti memberlakukan peraturan untuk memastikan mereka mematuhi protokol kesehatan. Pembukaan kembali sekolah untuk kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, menurut dia, juga mesti dilakukan bertahap dengan kehati-hatian agar tidak sampai menimbulkan kluster penularan baru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement