Kamis 20 Aug 2020 17:48 WIB

Temui Pemerintah China, Erick Thohir Bahas Vaksin Covid-19

Produsen vaksin Indonesia bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal China.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Vaksin Covid-19. ilustrasi
Foto: Republika
Vaksin Covid-19. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mewakili Indonesia untuk melakukan pertemuan bilateral dengan pemerintah China, Kamis (20/8). Isu penting yang dibahas kedua negara adalah perkembangan terkini mengenai riset vaksin Covid-19 yang sudah masuk uji klinis tahap ketiga.

Produsen vaksin lokal, Bio Farma, memang bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal China, Sinovac Biotech Ltd, dalam memproduksi vaksin Covid-19. Ditargetkan, produksi massal bisa berjalan Januari 2020 mendatang.

Baca Juga

"Saat ini Ketua Pelaksana Komite (Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional) Pak Erick Thohir bersama Bu Menlu sedang melakukan pertemuan dengan pemerintah china untuk membahas hubungan bilateral dalam penguatan penanganan covid salah satunya pembicaraan tentang vaksin dan beberapa hal terkait kontribusi alat kesahatan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Kamis (20/8).

Indonesia memang menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga riset di luar negeri untuk menemukan vaksin Covid-19 secara cepat. Selain vaksin yang sedang disiapkan oleh Bio Farma dan Sinovac, Indonesia juga melakukan riset secara mandiri yang dipimpin oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Di luar dua proyek tersebut, masih ada kerja sama lain yang dijalin antara perusahaan farmasi nasional dan luar negeri. Antara lain, Kalbe Farma dengan Genexine asal Korea Selatan. Vaksin yang ditargetkan masuk uji klinis tahap kedua pada akhir 2020 ini berjuluk 'GX-19'.

Kemudian ada juga Kimia Farma yang bekerja sama dengan Group42, perusahaan riset berbasis di Abu Dhabi. Riset vaksin bersama Group42 ini juga menggandeng Sinopharm, sebuah pabrikan produk farmasi asal China.

Selain itu, pemerintah juga masih menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca.

"Dan tujuan pemerintah sangat jelas bahwa kita ingin dengan cepat dan menyeluruh menghadirkan perlindungan bagi masy Indonesia," ujar Wiku.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan optimismenya bahwa vaksin Covid-19 bisa diproduksi massal di Indonesia mulai Januari 2021. Vaksin ini merupakan hasil kerja sama antara Bio Farma dengan produsen farmasi asal China, Sinovac. Sebanyak 2.400 calon vaksin sudah didatangkan langsung dari China pada akhir Juli lalu, untuk selanjutkan dilakukan uji klinis tahap ketiga di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement