Kamis 20 Aug 2020 13:57 WIB

Waskita Siap Bayar Obligasi Jatuh Tempo

Waskita akan menggunakan kas internal untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi. PT Waskita Karya (Persero) meyakinkan kemampuan likuiditas perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran Obligasi yang jatuh tempo tahun ini.
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi. PT Waskita Karya (Persero) meyakinkan kemampuan likuiditas perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran Obligasi yang jatuh tempo tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) meraih peringkat idBBB+ dari lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk instrumen Obligasi PUB I 2015 Seri B senilai Rp 1,15 triliun yang akan jatuh tempo pada 16 Oktober 2020 mendatang.

Peringkat yang disematkan pada obligasi tersebut merefleksikan kemampuan likuiditas yang memadai dari Waskita untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran Obligasi tersebut dan kewajiban jangka pendek lainnya. Hal ini didukung dengan adanya target penerimaan kas Waskita yang bersumber penyelesaian proyek tahun ini.

Baca Juga

Dalam siaran persnya, Pefindo menjelaskan Waskita akan menggunakan kas internal yang sebagian besar bersumber dari pembayaran proyek turnkey untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut. Lebih lanjut, Pefindo memperkirakan Waskita akan menerima pembayaran proyek dengan total mencapai Rp 35 triliun pada 2020, baik dari proyek turnkey maupun non turnkey.

Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengatakan perusahaan telah menerima sekitar Rp 12,5 triliun dari pembayaran proyek per 30 Juni 2020.

"Dari pembayaran proyek yang dikerjakan secara turnkey kami telah menerima sekitar Rp 7,1 triliun dimana porsi yang paling besar berasal dari proyek Tol Jakarta-Cikampek II Elevated," ujar Taufik dalam keterangan tertulis yang diterima Republika di Jakarta, Rabu (19/8).

Selain pembayaran proyek, kata Taufik, juga menargetkan pengembalian dana talangan pengadaan tanah dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sekitar Rp 4 triliun tahun ini. Waskita memproyeksikan untuk memperoleh pembayaran pekerjaan proyek dengan nilai sekitar Rp 3,3 triliun. 

"Dari nilai tersebut, sebagian besar akan berasal dari pembayaran proyek turnkey. Kami akan gunakan dana tersebut untuk menyelesaikan utang jatuh tempo," kata Taufik. 

Taufik menambahkan penyematan peringkat BBB+ ini menunjukan upaya yang telah dilakukan oleh manajemen WSKT. Melalui penegasan ini, ucap Taufik, Pefindo, menunjukan keyakinan bahwa Waskita dapat meminimalisir risiko keuangan di tengah tekanan pandemi Covid-19 kepada sektor konstruksi.

Taufik menjelaskan ada beberapa program prioritas yang dicanangkan manajemen Waskita untuk meminimalisir dampak covid-19 terhadap kondisi keuangan perusahaan yaitu dengan melakukan akselerasi progress pada pekerjaan konstruksi dan memastikan penerimaan termin pembayaran dapat diperoleh tepat waktu, melakukan efisiensi beban operasional dan optimalisasi capital expenditure, serta memastikan program pelepasan konsesi ruas tol berjalan sesuai target.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement