Kamis 20 Aug 2020 06:02 WIB

AP II Catatkan Obligasi Rp 2,25 Triliun di BEI

Obligasi terbagi di dalam 4 seri.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mencatatkan obligasi berkelanjutan I AP II tahap kedua 2020 senilai Rp 2,25 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Republika/Thoudy Badai
PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mencatatkan obligasi berkelanjutan I AP II tahap kedua 2020 senilai Rp 2,25 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mencatatkan obligasi berkelanjutan I AP II tahap kedua 2020 senilai Rp 2,25 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan kepercayaan investor di pasar modal cukup tinggi terhadap AP II di tengah tekanan di industri karena pandemi Covid-19. 

“Pencatatan obligasi ini merupakan salah satu upaya kami dalam melakukan cash management secara ketat di tengah pandemi," kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (19/8). 

Awluddin menegaskan, AP II saat ini harus melakukan penyeimbangan antara cash in dan cash out. Hal tersebut menurutnya perlu dilakukan untuk menjaga operasional 19 bandara yang dikelola. 

Sementara itu, Direktur Keuangan AP II Director Dodit Wiweko Probojakti mengatakan hasil dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk menjaga operational expenditure/opex maupun memperkuat belanja modal. Terlebih, Dodit mengatakan AP II pada tahun ini pun kami melakukan penyesuaian terhadap belanja modal. 

"Belanja modal hanya dialokasikan untuk proyek multiyears dan yang benar-benar signifikan misalnya perencanaan desain Terminal 4 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Tahun ini bukan merupakan tahun ekspansi bagi kami, melainkan bagaimana harus menjaga stabilitas perusahaan,” ungkap Dodit. 

Dodit menambahkan, hasil dari penerbitan obligasi tersebut juga bisa membuat AP II tetap melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi tantangan akibat Covid-19, sekaligus nantinya dapat mengakomodir permintaan ketika lalu lintas penerbangan semakin pulih. 

Obligasi tersebut terbagi di dalam 4 seri yaitu Seri A sebesar Rp 32 miliar dengan bunga 7,80 persen per tahun dan jatuh tempo 13 Agustus 2023, kemudian Seri B sebesar Rp 159 miliar dengan bunga 8,50 persen pertahun dan jatuh tempo 13 Agustus 2025.

Lalu, Seri C sebesar Rp1,602 triliun dengan bunga 9,10 persen pertahun dan jatuh tempo 13 Agustus 2027. Selanjutnya Seri D sebesar Rp 457 miliar dengan bunga 9,25 persen pertahun dan jatuh tempo 13 Agustus 2030. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement