REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub-klub tuan rumah penyisihan grup Liga 2 musim 2020 mengapresiasi subsidi untuk menyelenggarakan pertandingan. Subsidi sebesar Rp 200 juta itu diberikan oleh operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Itu jelas sangat membantu. Namun, itu penghitungannya ada di pihak panitia penyelenggara," ujar Media Officer klub PSPS Pekanbaru, Muhammad Teza Taufik, Rabu (19/8).
Pendapat senada juga diutarakan PSMS Medan melalui sekretaris umumnya Julius Raja. Julius menyebut bahwa pihaknya menanggapi positif subsidi tersebut.
"Tanggapan kami positif. Memang, kalau ditanya cukup atau tidak, jelas tidak. Akan tetapi, ini situasi yang harus diterima. Kami menerima bantuan dari LIB dan akan mencari dana tambahan," kata Julius.
Sebagai tuan rumah, PSMS yang harus menanggung biaya transportasi lima tim lain di grup dan mendanai penyelenggaraan pertandingan akan bekerja sama dengan berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah provinsi.
Kemitraan-kemitraan diharapkan dapat mengurangi beban PSMS sebagai tuan rumah. "Misalnya, kalau kami bisa mendapatkan bantuan pemotongan harga sewa bus dari pemerintah provinsi, itu sangat menolong," ucap Julius.
Liga 2 musim 2020, yang digelar pada 17 Oktober-5 Desember 2020, berlangsung dengan format turnamen. Di babak penyisihan, ke-24 klub peserta Liga 2 Indonesia musim 2020 dibagi ke dalam empat grup, di mana setiap grup diisi enam tim.
Pertandingan di masing-masing grup tersebut akan berlangsung di stadion kandang salah satu tim anggota grup tersebut.
Berdasarkan pengundian yang dilakukan secara virtual pada Rabu (19/8), keempat tuan rumah fase grup Liga 2 musim 2020 adalah Badak Lampung FC (Grup A), PSCS Cilacap (Grup B), PSPS Pekanbaru (Grup C), dan PSMS Medan (Grup D).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
