Rabu 19 Aug 2020 17:32 WIB

Label Halal Jadi Syarat Ekspor Produk UMKM Kediri

Setelah lolos kurasi akan dicoba mengirim sampel ke Australia dan Belanda.

Label Halal Jadi Syarat Ekspor Produk UMKM Kediri (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi/ca
Label Halal Jadi Syarat Ekspor Produk UMKM Kediri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan kurasi atau penilaian tentang produk UMKM (Usaha mikro kecil menengah) di Balai Kota Kediri, agar produk siap ekspor.

"Yang ikut ini ada 100 UMKM. Ini dikurasi, berapapun yang lolos kami akan dorong ke ekspor," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Rabu (19/8).

Pihaknya dengan berbagai lembaga terkait seperti Kadin dan BI Kediri rutin melakukan komunikasi termasuk dengan diaspora di luar negeri. Saat ini, yang intensif komunikasi dengan diaspora di Australia yang terdapat sekitar 9.000 orang Indonesia, dan diaspora di Belanda ada sekitar 15.000 orang.

"Ini awal sekali, segala daya upaya kami lakukan. Syukur jika diaspora ini bisa berkembang menjadi agen," ujar dia.

Ia menambahkan, sebenarnya selama ini produk UMKM dari Kota Kediri juga ada yang berhasil tembus hingga luar negeri. Namun, selama ini tidak langsung dan melalui agen misalnya agen Singapura, lalu ke Belanda. Kondisi seperti itu menyebabkan biaya yang cukup tinggi, sehingga kurang optimal.

Nur Muhyar mengatakan, produk dari Kota Kediri yang terbanyak dikirim ke luar negeri adalah kerajinan dan pakaian khas. Untuk makanan juga dikirim, namun syaratnya lebih banyak ketimbang kerajinan. Untuk makanan harus ada BPOM, label halal dan lainnya. Sedangkan kerajinan mempunyai PIRT (produk industri rumah tangga) sudah bisa.

"Kalau nonmakanan yang penting ada PIRT, perizinan yang menyangkut itu. Kalau yang makanan bukan hanya soal dua hal (BPOM dan halal), tapi kualifikasinya dicantumkan. Ini yang UKM belum biasa. Kita harus jujur dengan produk, kandungannya, berapa nutrisi, mengandung apa saja dan sebagainya. Jadi, harus belajar banyak tentang itu," kata dia.

Namun, pihaknya menegaskan tetap akan mendukung demi mengembangkan UMKM di Kota Kediri. Selain ekspor, pemerintah juga mendorong produk dijual secara daring.

Dalam kegiatan kurasi di Balai Kota Kediri tersebut, juga kerjasama dengan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri (KPwBI), Kadin Kota Kediri, dan tokoh masyarakat lainnya. Mereka ikut menilai bagaimana kelaikan produk tersebut.

"Setelah kurasi ini yang lolos akan dicoba mengirim sampel ke Australia dan Belanda. Sebelumnya kan sudah pameran virtual, diaspora dari Belanda dan Australia juga ikut. Mereka menyediakan diri untuk uji coba dari produk UMKM Kota Kediri," kata dia.

Joko Suwiono, salah seorang pemilik UMKM yang menjadi peserta dalam kurasi tersebut mengaku sangat senang bisa ikut acara itu. Ia membuat kerajinan tangan seperti wayang dan sebagainya.

"Kami senang bisa ikut acara ini. Kami harap produk kami juga bisa tembus ekspor," kata dia.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement