Rabu 19 Aug 2020 17:14 WIB

Menengok Lukisan Wayang Perupa Subandi Giyanto di Bantul

..

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani

Perupa Subandi Giyanto (kiri) menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Perupa Subandi Giyanto menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Perupa Subandi Giyanto menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Perupa Subandi Giyanto (kiri) menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Perupa Subandi Giyanto (kiri) menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Perupa Subandi Giyanto menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Perupa Subandi Giyanto (kiri) menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Perupa Subandi Giyanto (kiri) menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perupa Subandi Giyanto menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8).

Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini mempengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya ada juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement