Rabu 19 Aug 2020 14:17 WIB

Hagia Sophia Jadi Masjid, Para Pejuang Suriah Dukung Erdogan

Para Pejuang Suriah dukung Erdogan.

Gli, Kucing Penjaga Hagia Sophia.
Foto: google.com
Gli, Kucing Penjaga Hagia Sophia.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Milisi Suriah yang didukung Turki yang berjuang untuk kepentingan Ankara di Libya pada awal bulan Agustus lalu telah merilis video propaganda yang dilaporkan diambil di wilayah Libya. Dalam video itu mereka memuji keputusan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengubah kembali Hagia Sophia menjadi sebuah masjid.

Video tersebut menampilkan logo Brigade Sultan Suleiman Shah - umumnya dikenal sebagai "Amshat" - dan menunjukkan sekitar 500 pejuang Suriah yang mengibarkan bendera Turki, bendera Tentara Pembebasan Suriah, dan foto-foto Erdogan.

"Salam pembuka. Ini adalah berkah atas nama Brigade Suleiman Syah dari Tentara Pembebasan Suriah pada kesempatan melaksanakan shalat pertama di Masjid Hagia Sophia. Selamat kepada Erdogan, pemerintah, dan rakyat Turki, ” kata mereka memaki bahasa Turki atas rekaman tentara yang berkumpul.

Seperti diuktip Al Arabiya, menurut analis Elizabeth Tsurkov, yang merupakan rekan di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri, teknologi geolokasi menunjukkan bahwa video tersebut difilmkan di Libya.

Tsurkov menambahkan bahwa video tersebut adalah kelompok terbesar pejuang Suriah. Mereka memang ditempatkan secara geografis ke Libya, di mana Turki dituduh mengangkut ribuan tentara bayaran Suriah untuk memperjuangkan Pemerintah Kesepakatan Nasional sekutu Turki melawan para pesaingnya dalam perang yang sedang berlangsung di negara itu.

Image

Tsurkov juga menunjukkan bahwa milisi itu sendiri terus menolak pengiriman pasukan ke Libya, meskipun geolokasi video menunjukkan sebaliknya.

Erdogan memprovokasi kritik internasional dan domestik dengan keputusannya untuk mengubah Hagia Sophia di Istanbul, yang awalnya merupakan katedral abad keenam, dari museum menjadi masjid bulan ini. Turki juga telah dikritik oleh tetangganya karena terus melanjutkan rencana pengeboran maritim yang kontroversial di perairan yang diperebutkan di Mediterania timur.

Dukungan Ankara untuk GNA di Libya meningkat setelah faksi Libya menandatangani kesepakatan yang memberikan hak maritim Turki di sebagian besar wilayah Mediterania timur. Uni Eropa, Yunani, Siprus, Mesir, dan yang lainnya telah menolak kesepakatan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement