Rabu 19 Aug 2020 13:30 WIB

Operator Pariwisata Halal London Beralih ke Teknologi

Salah satu sektor pariwisata yang tumbuh paling cepat adalah pariwisata halal.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Operator Pariwisata Halal London Beralih ke Teknologi (ilustrasi).
Foto: Reuters
Operator Pariwisata Halal London Beralih ke Teknologi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Pandemi Covid-19 beberapa bulan terakhir menghancurkan industri pariwisata halal. Kini, industri mulai melihat tanda-tanda pemulihan dan ingin memulai kembali dengan menggunakan teknologi.

Salah satu sektor pariwisata yang tumbuh paling cepat adalah pariwisata halal. Sektor ini ditujukan bagi keluarga Muslim yang ingin berwisata sembari mematuhi aturan Islam.

Sebelum pandemi, perusahaan HalalBooking.com yang berbasis di Inggris merupakan perusahaan perjalanan dan rekreasi yang tumbuh paling cepat di Inggris. Ia juga tercatat sebagai perusahaan kedelapan tercepat di sektor pariwisata Eropa.

Kepala bagian pemasaran situs tersebut, Ufuk Secgin, mengatakan bulan April hingga Juni merupakan masa yang sulit untuk seluruh industri. Hotel-hotel ditutup dan penjualan dihentikan, sementara pengembalian uang untuk perjalanan yang dibatalkan dan ditunda harus dilakukan.

"Saya optimis, bagaimanapun teknologi, pengetahuan pasar, basis pelanggan, jaringan afiliasi, dan portofolio akomodasi perusahaan akan membuat kami berada di posisi yang tepat untuk bertahan dari krisis," ujar Secgin dilansir di The National, Rabu (19/8).

Meskipun penjualan mengalami pukulan parah akibat Covid-19, HalalBooking.com mencatat beberapa pemulihan pada Juli. Terdapat permintaan sekitar 60 persen dari bulan yang sama di tahun lalu. Secgin lantas meyakini penjualan untuk Agustus dapat mencapai 80 hingga 90 persen dari angka tahun lalu untuk bulan yang sama.

Meski demikian, ia mengakui masih ada banyak kendala. Turki merupakan pasar terbesar dari situs web ini. Meskipun negara tersebut relatif berhasil melawan Covid-19, pemerintah Inggris masih menyarankan untuk tidak melakukan semua perjalanan kecuali perjalanan penting. Negara mayoritas Muslim lainnya, seperti Maroko dan Maladewa, juga tetap tertutup bagi wisatawan internasional.

Kebersihan menjadi perhatian lain selama pandemi. Hotel HalalBooking telah dianugerahi sertifikat pariwisata yang aman dan akan menjalani inspeksi bulanan untuk memastikan mereka mematuhi lebih dari 100 tindakan kebersihan.

Perusahaan juga baru-baru ini mengumumkan kemitraan dengan situs web pemesanan liburan Expedia. Kerja sama ini memungkinkan penawaran penginapan di lebih banyak hotel dan vila daripada sebelumnya.

"Kemitraan ini sangat penting saat ini, karena pandemi virus corona. Kami melihat beberapa perilaku pelanggan berubah. Pada tahun 2020 banyak pelanggan yang memilih untuk berlibur di negara asalnya,” kata Secgin.

Sebelumnya, hanya sebagian kecil akomodasi HalalBooking tercatat berada di Inggris, Jerman, atau Prancis. Wilayah tersebut merupakan tempat sebagian besar kliennya tinggal.

Melalui kesepakatan dengan Expedia, pihaknya telah meningkatkan pasokannya di Dataran Tinggi Skotlandia seperti Cornwall, Inggris barat daya. Selain itu ada juga di French Riviera dan Danau Constance di Pegunungan Alpen.

Ia juga meningkatkan fokusnya pada negara-negara Dewan Kerja sama Teluk atau GCC. Menurut Secgin, akan terjadi pertumbuhan pariwisata di kawasan ini di masa depan.

Pesan dan semangat seputar me-reboot pariwisata di tengah pandemi ini sangat penting. Secgin baru-baru ini mengunjungi hotel resor ramah halal di Turki untuk berbagi informasi dengan pelanggan.

 

Sumber: https://www.thenational.ae/world/europe/hard-hit-halal-tourism-operators-turn-to-technology-for-pandemic-recovery-1.1065332

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement