Rabu 19 Aug 2020 01:20 WIB

Bank Jatim Proyeksikan Restrukturisasi Kredit Rp 2 Triliun

Pengajuan restrukturisasi kredit dinilai melandai.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Satria K Yudha
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) memperkirakan nilai pengajuan restrukturisasi kredit sebagai bentuk relaksasi kepada nasabah akibat pandemi Covid-19 bisa mencapai Rp 2 triliun.
Foto: Bank Jatim
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) memperkirakan nilai pengajuan restrukturisasi kredit sebagai bentuk relaksasi kepada nasabah akibat pandemi Covid-19 bisa mencapai Rp 2 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) memperkirakan nilai pengajuan restrukturisasi kredit sebagai bentuk relaksasi kepada nasabah akibat pandemi Covid-19 bisa mencapai Rp 2 triliun. Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, perkiraan nilai restrukturisasi kredit tersebut mencapai 3,8 persen atau tidak sampai 5 persen dari nilai kinerja penyaluran kredit Bank Jatim, sehingga tidak akan mengganggu keuangan perseroan.

“Saat ini nasabah yang melakukan restrukturisasi sudah melandai, tidak seperti awal mulai pandemi, jadi perkiraan kami hanya sampai Rp 2 triliun nilainya,” kata dia di Surabaya, Selasa (18/8).

 

Dia menjelaskan, total nasabah yang telah melakukan restrukturisasi sebanyak 2.382 debitur dengan nilai total Rp 1,5 triliun. Dari jumlah tersebut, yang sudah melewati proses restrukturisasi sebanyak Rp 422 miliar.

 

“Kebanyakan yang merestrukturisasi adalah sektor UKM dan komersial,” ujarnya.

 

Dia menambahkan, pada posisi Juli 2020, tingkat non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalah Bank Jatim sebesar 4,48 persen atau masih di bawah regulasi. Namun begitu, katanya, Bank Jatim ingin menurunkan NPL tersebut melalui berbagai efisiensi.

 

“Jadi kita efektifkan betul restrukturisasi ini supaya bisa menekan NPL, misalnya memberikan keringanan bunga atau denda penalti dan juga upaya penagihan dan jalur lelang. Kami berharap akhir tahun ini NPL kita bisa ditekan setengah seperti tahun lalu NPL kita 2,7 persen atau setidaknya bisa 3 persen,” kata dia.

 

photo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa - (Bank Jatim)

 

Sepanjang semester I 2020, Bank Jatim merealisasikan penyaluran kredit sebesar Rp39,18 triliun atau tumbuh 12,69 persen (yoy). Dari kredit itu, sektor korporasi menyumbang Rp 9,38 triliun atau tumbuh 17,96 persen, lalu kredit UMKM Rp 6,33 triliun atau tumbuh 16,12 persen.

 

Sedangkan 60 persen kinerja kredit disumbang oleh kredit konsumtif yang didominasi oleh kredit multiguna, terutama oleh para pegawai ASN dengan basis payroll, disusul kredit KPR dan KPA.

 

"Kredit komsumtif kita memang didominasi multiguna dan ini pun punya potensi ke depan untuk dikembangkan lagi," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement