Selasa 18 Aug 2020 14:03 WIB

Bekap Shakthar Donetsk, Conte: Rencana Kami Matang

Shaktar kalah telak 0-5.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Inter Milan Lautaro Martinez (atas) merayakan dengan rekan satu tim setelah Danilo D. Ambrosio mencetak gol pada pertandingan semifinal Liga Europa antara Inter Milan dan Shakhtar Donetsk di Duesseldorf, Jerman, Senin (17/8/2020).
Foto: LARS BARON / POOL/GETTY POOL
Pemain Inter Milan Lautaro Martinez (atas) merayakan dengan rekan satu tim setelah Danilo D. Ambrosio mencetak gol pada pertandingan semifinal Liga Europa antara Inter Milan dan Shakhtar Donetsk di Duesseldorf, Jerman, Senin (17/8/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, DUSSELDORF -- Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, menyatakan, semua rencana permainan yang diterapkannya berjalan sempurna kala La Beneamata membungkam Shakthar Donetsk, 5-0, di babak semifinal Liga Europa, Selasa (18/8) dini hari WIB. Hasil ini mengantarkan I Nerazzurri ke partai final dan bakal menghadapi wakil Spanyol, Sevilla.

Dalam laga yang digelar di Stadion Merkur-Spiel Arena, Dusseldorf, itu, Inter Milan sudah membuka keunggulan lewat gol dari Lautaro Martinez pada menit ke-19. Namun, hingga babak pertama usai, Inter Milan hanya mampu unggul satu gol. La Beneamata akhirnya benar-benar tampil dominan pada babak kedua. 

Tambahan empat gol, dua gol dari Romelu Lukaku, satu gol dari Danilo D'Ambrosio, dan satu gol dari Martinez, akhinrya membawa La Beneamata menyingkirkan klub asal Ukraina tersebut. 

Pesta lima gol Inter Milan ke gawang Donetsk ini menjadi kemenangan terbesar di fase semifinal dalam sejarah kasta kedua kompetisi Eropa itu sejak musim 1988/1989.

Conte menyebut, meski dari hasil akhir, timnya tampak begitu dominan, tapi kemenangan itu tidak diraih dengan mudah. Mantan pelatih timnas Italia itu menilai, kekuatan utama Donetsk ada di kecepatan operan dan teknik para pemainnya. 

Namun, Donetsk cenderung tidak mampu mengendalikan permainan lewat penguasaan bola. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Inter Milan.

''Mereka tidak nyaman saat harus menguasai bola. Di sisi lain, kami tampil lebih berani dan telah menyiapkan rencana permainan yang matang. Para pemain layak mendapatkan kredit atas penampilan mereka di laga ini. Semua rencana berjalan sempurna dan penampilan kami begitu luar biasa. Kami membuat Shakhtar menjadi seperti tim biasa-biasa saja,'' kata Conte seusai laga kepada Sky Italia seperti dilansir Sky Sports Italia, Selasa (18/8).

Tidak hanya itu, Inter Milan juga menjadi tim asal Italia pertama yang mampu melangkah ke partai puncak Liga Europa/Piala UEFA sejak Parma pada 1999 silam. Kendati begitu, di partai final, La Beneamata akan menghadapi lawan yang begitu berat, yaitu Sevilla, yang mampu meraih tiga titel dalam enam edisi terakhir Liga Europa.

Conte pun sadar betul dengan pengalaman yang dimiliki Sevilla. Namun, eks pelatih Chelsea itu menegaskan, meski buat sebagian besar pemain Inter Milan, ini akan menjadi laga final kompetisi Eropa pertama mereka, tapi mereka memiliki motivasi dan ambisi untuk bisa menutup musim ini dengan raihan trofi.

''Sevilla adalah tim dengan segudang pengalaman, apabila berbicara di pentas Liga Europa. Saya rasa, mereka sudah menang empat kali dalam enam atau tujuh tahun terakhir. Namun, kami memiliki antusiasme, rasa lapar akan gelar, ambisi, serta keinginan untuk terus memberikan kejutan,'' ujar eks pelatih Juventus tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement