Selasa 18 Aug 2020 13:35 WIB

Teknik Upcycle Diana Rikasari Dilirik Label Inggris

Diana berkolaborasi dengan Conflict of Ego ciptakan koleksi baju dari limbah tekstil.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Diana Rikasari berkolaborasi dengan Conflict of Ego ciptakan koleksi baju dari limbah tekstil (Foto: desainer asal Indonesia, Diana Rikasari)
Foto: Instagram @dianarikasari
Diana Rikasari berkolaborasi dengan Conflict of Ego ciptakan koleksi baju dari limbah tekstil (Foto: desainer asal Indonesia, Diana Rikasari)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan warna vibrant dengan fesyen item yang nyentrik telah menjadi ciri khas dari desainer muda Diana Rikasari. Lewat tangan kreatifnya, Diana juga pandai melakukan upcycle atau mendaur ulang baju lama menjadi terlihat baru.

Belum lama ini, Diana berkolaborasi dengan jenama asal Inggris, Conflict of Ego, untuk melakukan upcycle beberapa koleksi kaus putih polos dan sisa-sisa bahan dari koleksi lama jenama tersebut. Terinspirasi dari keindahan warna-warna langit ketika senja dan sunrise, Diana pun mengkreasikan kaus polos itu dengan warna oranye keemasan dan gradasi ungu violet yang unik.

Baca Juga

“Kaus-kaus putih itu aku warnai dengan metode tie-dye,” ungkap Diana kepada republika.co.id, belum lama ini.

Tak cukup sampai di situ, Diana juga mempercantik kaus dengan menambah aksen-aksen dari bahan tulle dan bahan sisa lainnya. Tulle dijahit ruffle pada bagian bawah kaus, bagian lengan, serta bagian depan kaus, sehingga terlihat seperti kumpulan awan.

photo
(Foto: koleksi kolaborasi Diana Rikasari x Conflict of Ego dengan mendaur ulang limbah tekstil) - (Instagram @dianarikasari)

Kolaborasi bertajuk “Happy Skies” ini pun disambut hangat oleh para pecinta mode. Itu terbukti dari cepatnya penjualan kaus hasil upcycling Diana. Menurut Diana, total ada 14 pcs kaus yang di upcycle. Masing-masing kaus didaur ulang dengan desain yang berbeda.

Diana kerap menyematkan pesan dalam setiap desain pakaiannya. Melalui aksi daur ulang ini, Diana turut mengampanyekan fesyen berkelanjutan dan fesyen yang bertanggung jawab dengan meminimalisasi limbah fesyen.

Fashion adalah bagaimana kita mengkomunikasikan perasaan kita kepada dunia luar dan saya merasa bahwa mode itu harus menyenangkan namun bijaksana dan bertanggung jawab,” demikian kata Diana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement