Selasa 18 Aug 2020 10:11 WIB

Riyadh akan Segera Punya Museum Musik

Musim musik di Riyadh

Tariq Abdul Hakim.
Foto: sauidgazette
Tariq Abdul Hakim.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Kebudayaan pada Senin lalu mengumumkan keputusannya untuk mendirikan museum musik yang didedikasikan untuk mendiang maestro musik Saudi, Tariq Abdul Hakim. Museum ini akan diresmikan pada akhir tahun 2022 di kawasan bersejarah Jeddah di Balad. Nantinya juga akan ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO.

Isi museum akan merepresentasikan kekayaan sejarah musik lokal dan kontribusi almarhum musisi dalam dunia seni di Kerajaan. Museum ini akan memamerkan koleksi arsip dan barang-barang pribadi Abdul Hakim, termasuk alat musik dan gulungan rekaman, album foto, dan beberapa komposisi musik dari penyanyi utama Arab seperti Umm Kulthum dan Abdul Wahhab, selain visual dan audio. Ada juga dokumen Abdul Hakim saat membawakan gubahannya bersama orang lain, selain gubahan musiknya dalam lagu kebangsaan.

Museum ini terbagi menjadi dua bagian utama. Pertama, untuk menampilkan sejarah pribadi almarhum musisi. Kedua, akan menjadi pusat penelitian musik yang memuat artikel dan tulisan tentang musik Saudi selain penelitian tentang musik dunia Arab. Ini akan melayani para peneliti musik yang ingin memperluas pengetahuan mereka tentang musik yang beragam.

Oud instruments at Bait Al Oud Abu Dhabi Confidential - Abu Dhabi ...

Abdul Hakim dianggap sebagai salah satu simbol budaya Saudi. Museum ini didirikan sebagai pengakuan atas kontribusinya yang besar kepada negaranya di bidang budaya dan musik, yang menjadikannya salah satu pelopor berpengaruh dalam membentuk identitas musik Saudi. Museum ini juga akan melestarikan sejarah yang dibuat oleh almarhum musisi pada khususnya dan warisan musik pada umumnya.

Tariq Abdul Hakim yang dikenal sebagai Dekan Seni Saudi memberikan kontribusi yang luar biasa sebagai komposer musik, penyanyi, peneliti musik, serta sejarawan yang mengumpulkan dokumen dan alat musik. Dia juga tertarik pada kesenian rakyat dan menjadi pemimpin sebuah band.

Lahir pada tahun 1920 di pinggiran Muthanna di Taif, dia sangat ahli dalam menyanyikan lagu-lagu lokal dan menampilkan jenis tarian terkenal dan musik populer di Taif sejak usia sangat dini. Belakangan ia berkenalan dengan memainkan kecapi dan musik kontemporer di wilayah barat.

Setelah bergabung dengan tentara, ia dikirim ke Mesir pada tahun 1952 sebagai orang Saudi pertama yang mempelajari musik band militer. Di sana dia belajar membaca dan menulis not musik, dan pada saat itu ia menggubah dan merekam karya musik, beberapa di antaranya dinyanyikan oleh artis Arab dan disiarkan di radio Mesir.

Setelah kembali ke Saudi, ia mendirikan Sekolah Musik Tentara Saudi pada tahun 1954 dan melatih 14 ansambel untuk pawai militer penuh, mencakup berbagai kota dan wilayah Kerajaan.

Abdul Hakim sangat tertarik pada cerita rakyat nasional. Dia telah menulis lebih dari selusin buku dan manuskrip yang mencakup musik daerah, instrumen, dan musisi, dan telah menulis beberapa karya tentang berbagai topik budaya dan warisan dari makanan tradisional hingga permainan, mitos dan ucapan. Bahkan; dia telah menulis lebih dari 500 komposisi dan beberapa lagu populer.

Pada tahun 1972 Abdul Hakim membantu mendirikan Masyarakat Arab Saudi untuk Budaya dan Seni. Pada tahun 1976, ia diangkat menjadi kepala departemen cerita rakyat di Saudi. Dia juga membentuk band nasional yang tampil di acara-acara besar.

Dia mendapat pengakuan lokal dan internasional. Pada tahun 1981 ia memenangkan Penghargaan Internasional UNESCO untuk Musik sebagai orang Arab pertama yang menerima penghargaan ini dan musisi keenam di dunia yang menerima penghargaan ini. Pada tahun 1983, ia terpilih sebagai presiden Dewan Musik Arab di bawah Liga Arab dan pada tahun 1987 ia terpilih kembali sebagai wakil Arab Saudi.

Kementerian Kebudayaan berupaya menjadikan Museum Tariq Abdul Hakim sebagai platform yang menginspirasi dan inklusif bagi generasi baru mereka yang tertarik pada musik Saudi. Sebab, dari sumber inilahmereka bisa menarik sejarah dan pengetahuan musik, dan mengandalkannya dalam penelitian dan proyek kreatif.

Pemilihan mendiang seniman oleh kementerian datang dalam konteks ketajamannya untuk merayakan dan menghormati para pelopor seni dan budaya di Kerajaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement