Senin 17 Aug 2020 11:03 WIB

Perlu Kajian Kurikulum Sesuai Kompetensi Industri

Kompetensi industri perlu dimasukkan dalam kurikulum.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Muhammad Hafil
Perlu Kajian Kurikulum Sesuai Kompetensi Industri. Foto: Ilustrasi lahan industri.
Foto: Antara
Perlu Kajian Kurikulum Sesuai Kompetensi Industri. Foto: Ilustrasi lahan industri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan perkembangan revolusi industri akan membuat berbagai macam pekerjaan hilang. Pekerjaan yang hilang tersebut kemudian akan digantikan oleh pekerjaan-pekerjaan baru yang relevan dengan kondisi yang ada.

Selain itu, Nizam menambahkan dampak industri 4.0 berdasarkan survey dan analisis yang dilakukan McKinsey & Company bahwa di Indonesia sepuluh tahun kedepan sekitar 23 juta pekerjaan yang akan digantikan oleh mesin. Namun ada peluang terdapat 17-46 juta pekerjaan baru muncul dan 10 juta diantaranya belum pernah ada sebelumnya.

Baca Juga

"Dalam 10 tahun kedepan hilang 23 juta pekerjaan, lalu muncul 17-46 juta pekerjaan baru dengan 10 juta diantaranya belum pernah ada sebelumnya. Oleh karena itu penting untuk kita kaji bersama terkait pembentukan kurikulum yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan industri di masa depan," kata Nizam, dalam keterangannya, Ahad (16/8).

Terkait hal ini, perlu ditinjau kembali soal adanya broken link dalam rantai pendidikan yang ada saat ini. Konsep Kampus Merdeka diharapkan akan meminimalisir persoalan tersebut dengan basis student centered learning yang berfokus pada anak didik dengan garis tangannya masing-masing.

"Peserta didik akan dirancang menjadi seorang yang agile learner terhadap industri 4.0. Hal ini sejalan dengan konsep Merdeka Belajar yang berdikari, tidak bergantung pada orang lain, dan mampu menentukan masa depannya sendiri," kata dia lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement