REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Real Madrid telah menyelesaikan musim 2019/2020. Waktunya tim tersebut melakukan evaluasi. Para pemain juga menganalisa performa mereka yang telah lalu. Tak terkecuali James Rodriguez. Sungguh malang nasib bintang tim nasional Kolombia itu.
Sekembalinya dari Bayern Muenchen, James hanya membela Madrid dalam 14 laga di berbagai ajang, dan mencetak satu gol.
"Tidak banyak bermain membuat saya frustrasi," kata pesepak bola berusia 29 tahun dalam wawancara di podcast Daniel Habif, dikutip dari Marca, Senin (17/8).
Ia percaya akan kemampuannya. James merasa dirinya memiliki kapasitas membantu El Real. Ketika hal itu jarang terjadi ia tak tahu mengapa. Sesuatu yang sulit dicernanya.
"Jika saya seorang pesepak bola yang buruk, saya bisa menerimannya. Tetapi saya adalah orang yang selalu ingin menang dan bersaing," ujar James menegaskan.
Bukan rahasia lagi, jika hubungan sang gelandang dengan pelatih Zinedine Zidane kurang harmonis. Namun ketika dikonfirmasi, James tidak menjelaskan secara gamblang.
Ia menilai sang entrenador memiliki selera tersendiri dalam menentukan susunan pemain. Ia merasa tidak masuk hitungan Zizou.
"Anda harus menghormati itu. Ketika anda melihat anda tidak memiliki peluang seperti rekan setim, itu sesuatu yang sulit," tutur James.
Ia berkeinginan meninggalkan Santiago Bernabeu. Sejauh ini kubu Los Blancos belum membiarkan hal itu terjadi.
Pada intinya, James hanya ingin bermain. Ia paham, harapannya sulit terpenuhi, selama dirinya masih menjadi anak asuh Zinedine Zidane.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
