Senin 17 Aug 2020 01:16 WIB

Pasien Covid-19 di Gunung Kidul Jadi 156 Orang

Pemda sedang melakukan penelusaran penyebab penularan tenaga kesehatan dari Wonosari.

Pengunjung menikmati suasana sore di Pantai Wedi Ombo, Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu (25/7). Pasien positif Covid-19 di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah tiga kasus baru. Sehingga, total kasusnya menjadi 156 orang.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pengunjung menikmati suasana sore di Pantai Wedi Ombo, Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu (25/7). Pasien positif Covid-19 di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah tiga kasus baru. Sehingga, total kasusnya menjadi 156 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pasien positif Covid-19 di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah tiga kasus baru. Sehingga, total kasusnya menjadi 156 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty pada Ahad (16/8), mengatakan tiga kasus baru ini adalah perempuan umur 22 tahun warga Kapanewon/Kecamatan Playen yang memiliki riwayat kontak dengan konfirmasi positif, laki-laki umur 13 tahun warga Kapanewon Playen yang memiliki riwayat kontak dengan konfirmasi positif, dan perempuan umur 44 tahun warga Kapanewon Wonosari merupakan tenaga kesehatan.

Baca Juga

"Kami sedang melakukan penelusaran penyebab penularan tenaga kesehatan dari Wonosari," kata Dewi.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Gunung Kidul, Priyanta Madya Satmaka menyampaikan kasus konfirmasi positif bertambah 25 orang pada hari Sabtu (15/8). Dari jumlah itu, sebanyak 21 orang merupakan pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan. Dengan rincian 19 pegawai dinas, dan dua orang pegawai Puskesmas.

Dari jumlah pegawai yang dinyatakan positif mereka dirawat di RSUD Saptosari sebanyak 17 orang dan satu isolasi di RSUD Wonosari, dan tiga melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka merupakan pasien konfirmasi positif tanpa gejala kalau dalam sebutan sebelumnya OTG atau orang tanpa gejala.

Priyanta mengatakan mereka yang melakukan isolasi mandiri harus ketat seperti rumah memiliki kamar dan kamar mandi sendiri, dan dilarang melakukan aktifitas di luar. Mereka akan dipantau secara ketat oleh petugas dan dikirim vitamin dan makanan bergizi untuk menjaga staminanya.

"Dari 21 SDM Dinkes yang dinyatakan positif dan dilakukan verifikasi hanya tiga orang yang bisa melakukan isolasi mandiri," katanya.

Ia mengatakan banyaknya kasus di Dinkes karena beberapa faktor diantaranya, sejak munculnya kasus baru Covid-19 pada tanggal 25 Maret 2020, pihaknya tidak pernah libur dalam melayani masyarakat. Selain itu lingkungan kantor Dinkes juga mempengaruhi karena sulit melakukan jaga jarak.

"Mulai hari Senin (17/8) sampai Rabu (19/8) sebagian pegawai akan bekerja di rumah. Sementara lainnya tetap melayani masyarakat. Selain itu, pada Senin (7/8) akan dilakukan swab, Selasa dan Rabu akan melakukan distribusi obat di Puskesmas," katanya.

Priyanto mengatakan pihaknya juga melakukan pelacakan terhadap kontak erat pegawai Dinkes dan melakukan swab ulang terhadap 139 terhadap pegawai Dinkes pada hari Sabtu.

"Keluarga dan kontak erat seperti jaringan organisasi perangkat daerah (OPD) pada hari Senin (18/8)," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement