Ahad 16 Aug 2020 01:19 WIB

Banyak Pejabat Sumbar tak Tes Swab Sepulang dari Luar Daerah

"Ini melanggar imbauan Gubernur dan akan membahayakan," kata Gubernur Sumbar.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Kendaraan roda empat antre memasuki kota saat masa PSBB, di Posko Perbatasan Kayukalek, Padang, Sumatera Barat, Selasa (26/5). (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Kendaraan roda empat antre memasuki kota saat masa PSBB, di Posko Perbatasan Kayukalek, Padang, Sumatera Barat, Selasa (26/5). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno menyayangkan masih ada pejabat di Sumbar yang tidak mematuhi Surat Edaran Gubernur untuk mengikuti tes swab setelah kembali dari luar daerah. Irwan melihat data ada banyak pejabat SKPD yang tidak langsung mengikuti tes swab begitu sampai di sampai ke Sumbar.

"Dari data yang Saya baca tiap hari, ternyata masih ada pejabat SKPD yang belum swab setelah tiba di Padang. Ini melanggar imbauan Gubernur dan akan membahayakan diri, keluarga serta orang lain. Saya minta jangan sepelekan edaran ini," kata Irwan, Sabtu (15/8).

Baca Juga

Irwan menyebut sejak awal ia sudah menduga akan ada kenaikan angka kasus positif Covid-19 di Sumbar. Alasannya, Pemprov Sumbar sudah harus membuka semua pintu masuk ke Sumbar baik untuk jalur udara, darat dan laut.

Sudah banyak ASN, pejabat pemerintah, pejabat daerah, pejabat negara, BUMN, BUMD dan instansi vertikal lainnya yang sudah intens melakukan perjalanan keluar masuk daerah Sumbar. Sehingga, hal tersebut kepada masuknya imported case di Sumbar. Di mana imported case tersebut sudah meluas membentuk beberapa klaster baru.

Irwan mengatakan, ia sendiri sudah berusaha memberikan contoh ketika baru pulang bertugas dari zona merah langsung menjalani tes swab begitu sampai di Kota Padang. Hal yang sama juga dilakukan oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit.

"Hendaknya hal serupa juga dijalankan pejabat pemerintahan lain yang kembali dari perjalanan dinas luar daerah. Apalagi swab test yang dilakukan prosesnya cepat dan gratis. Seharusnya tak ada alasan untuk menolak," ujar Irwan.

Fasilitas tes swab gratis yang disediakan Pemprov Sumbar ternyata tetap membuat sejumlah pihak enggan untuk pengambilan sampel. Harusnya menurut Irwan, siapapun yang baru kembali dari luar daerah dengan senang hati ikut pengambilan swab karena disediakan gratis dan hasilnya cepat terkonfirmasi. Di provinsi lain untuk tes swab warga bahkan harus membayar sampai Rp 1 juta lebih.

Irwan juga mengingatkan, warga agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ia melihat warga termasuk pegawai ASN sudah abai dalam menerapkan protokol Covid. Sehingga, kini penambahan kasus Covid-19 di Sumbar kebanyakan dari ASN di berbagai instansi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement