DPR: Ambil Langkah Darurat, Baru Perbaiki Dasar Pendidikan

Langkah darurat yang penting menyelamatkan hak peserta didik untuk bisa belajar

Sabtu , 15 Aug 2020, 08:04 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda.  Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin melakukan perbaikan fundamental di bidang Pendidikan. Kendati demikian ia menilai pemerintah hendaknya mengambil langkah kongkret atas kondisi darurat Pendidikan yang terjadi saat ini.
Foto: Dok Istimewa
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin melakukan perbaikan fundamental di bidang Pendidikan. Kendati demikian ia menilai pemerintah hendaknya mengambil langkah kongkret atas kondisi darurat Pendidikan yang terjadi saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin melakukan perbaikan fundamental di bidang Pendidikan. Kendati demikian ia menilai pemerintah hendaknya mengambil langkah kongkret atas kondisi darurat Pendidikan yang terjadi saat ini.

“Yang saat ini mendesak dilakukan dan ditunggu langkah kongret adalah menyelamatkan hak-hak peserta didik untuk bisa belajar di masa pandemic,” ujar Syaiful Huda dalam pesan yang diterima Republika, Sabtu (15/8).

Huda sepakat dengan pandangan Presiden Jokowi najwa di balik pandemi Covid-19 tersimpan peluang bagi terciptanya perubahan besar di berbagai bidang termasuk bidang Pendidikan. Kendati demikian, perubahan itu bisa terjadi jika pemerintah tepat mengidentifikasi berbagai persoalan yang ada serta mencari solusi secara cepat dan terukur. 

“Saat ini ada banyak persoalan nyata di bidang Pendidikan selama masa pandemi. Nah kami melihat respons dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih sporadis dan kurang komprehensif,” katanya.

Dia menilai pandemi Covid-19 menunjukkan banyak hal termasuk kelemahan sistem Pendidikan nasional menghadapi berbagai musibah atau bencana. Pandemi Covid-19 dengan tingkat penularan begitu tinggi mengakibatkan hampir semua sekolah ditutup. Kondisi ini membuat peserta didik kehilangan banyak waktu belajar mereka. 

Di sisi lain opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebagai pola pembelajaran yang diajukan banyak menghadapi kendala karena tidak disiapkan secara matang. “Akibatnya peserta didik yang tidak mempunyai sarana dan prasana penunjang PJJ hampir pasti kehilangan kesempatan belajar mereka. Dan jumlah siswa yang tidak bisa belajar ini cukup besar. Umumnya mereka tinggal di Kawasan Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T),” ujarnya.

Politikus PKB ini pin menegaskan harusnya saat  ini pemerintah mengedepankan upaya penyelamatan para siswa yang tidak bisa mengakses kesempatan belajar tersebut. Menurutnya harus ada langkah nyata bagaimana para siswa tersebut bisa belajar secepatnya. 

“Kalau memang memungkinkan belajar tatap muka segeralah dilakukan pembelajaran tatap muka dengan protocol Kesehatan ketat. Jika tak memungkinkan tatap muka maka bagaimana caranya mereka bisa melakukan PJJ. Sediakan wifie, smartphone, dan kurikulum adaptif  Covid-19,” katanya.

Jika langkah penyelamatan darurat Pendidikan telah dilanjutkan, kata Huda, barulah pemerintah bisa mengajukan strategi besar dalam mengubah sistem Pendidikan Indonesia agar kompatibel dengan kondisi pasca Covid-19.  Tentu strategi untuk melakukan transformasi besar di bidang Pendidikan itu harus juga mengadopsi langkah antisipasi kondisi luar biasa jika pola pembelajaran tatap muka tidak bisa dilakukan seperti saat ini. 

“Kami akan sangat mendukung tawaran konsep perbaikan sistem Pendidikan nasional kita. Namun saat ini mari bergandengan tangan agar anak-anak kita tetap mendapatkan Pendidikan layak selama musim pandemic Covid-19,” ujarnya menambahkan.

Untuk diketahui dalam Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD menjelang Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI, Jokowi menyampaikan, Covid-19 merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan perubahan fundamental di berbagai bidang termasuk pendidikan.