Jumat 14 Aug 2020 21:15 WIB

Dispar Mataram Tutup Destinasi Wisata untuk Main Layangan

Penutupan dilakukan karena keurumunan massa tidak bisa dihindari.

Warga mencoba menerbangkan layangan. Musim kemarau menjadi musim yang dipakai warga untuk bermain layangan. (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga mencoba menerbangkan layangan. Musim kemarau menjadi musim yang dipakai warga untuk bermain layangan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menutup aktivitas permainan layang-layang di destinasi wisata, meskipun pemerintah kota telah resmi membuka kembali sejumlah lokasi wisata dengan tatatan baru Covid-19. "Khusus untuk aktivitas bermain layang-layang di destinasi wisata terutama di Pantai Loang Baloq tidak kita izinkan. Kalau sekedar datang ke pantai untuk menikmati suasana pantai silakan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat (14/8).

Ia mengatakan, larangan aktivitas masyarakat bermain layang-layang di destinasi wisata atas pertimbangan karena satu layangan dibawa oleh hampir 15 orang, ditambah lagi warga yang datang untuk menonton. Akibatnya, keurumunan massa tidak bisa dihindari. Apalagi saat puncak di akhir pekan jumlah pengunjung lebih dari 1.000 orang sehingga terjadi kemacetan di jalan menuju Pantai Loang Baloq.

Baca Juga

"Untuk mengindari terjadinya penyebaran COVID-19, aktivitas bermain layang-layang di destinasi wisata tetap ditutup sesuai instruksi Wali Kota Mataram pada 13 Juli 2020," katanya lagi.

Untuk mengawasi dan menghindari agar tidak terjadi penumpukan warga, setiap hari pihaknya menyiagakan empat orang petugas yang berasal dari unsur BPBD, TNI/Polri, dan Satpol PP Kota Mataram bersama petugas dari Dispar Kota Mataram. Para pengunjung yang datang ke destinasi wisata dengan membawa layangan, tidak diizinkan masuk. Begitu juga kalau ada warga yang masuk melalui belakang akan tegur. "Jika ditemukan dan mereka tidak mau mengikuti aturan, petugas akan melakukan penyitaan terhadap layang-layang dan benang pemilik," katanya.

Aktivitas bermain layang-layang itu muncul begitu saja sejak akhir Juni 2020, setiap sore di Pantai Loang Baloq, sehingga objek wisata itu dipenuhi warga yang ingin main layangan dan yang hanya sekadar menonton. Selain mendapat hiburan menonton layang-layang pada sore hari, masyarakat juga bisa menikmati keindahan pantai dan sunset di Pantai Loang Baloq secara gratis.

"Itu bukan lomba karena kami maupun masyarakat tidak ada menggelar kegiatan resmi lomba layang-layang, tapi itu sebatas lomba para penggemar layangan dengan berbagai keunikannya dan mengambil lokasi di Pantai Loang Baloq, Kecamatan Sekarbela," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement