Jumat 14 Aug 2020 17:50 WIB

Penembakan Kelapa Gading, Polisi Dalami Tujuh Rekaman CCTV

Rekaman CCTV dan proyektil peluru sudah diserahkan ke tim laboratorium forensik.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Yudha Manggala P Putra
Garis Polisi   (Ilustrasi)
Foto: Arief Priyono/Antara
Garis Polisi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penembakan pria di Ruko Royal Gadung Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat ini, jelas Yusri, pihaknya tengah mendalami tujuh rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Ada tujuh CCTV, delapan saksi, dan satu proyektil dan saat ini tim masih mendalami," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jumat (14/8).

Yusri menuturkan, pihaknya telah menyerahkan barang bukti berupa rekaman CCTV dan proyektil peluru tersebut tim laboratorium forensik (labfor) untuk melakukan penyelidikan. "Semua CCTV dan proyektil sudah diserahkan ke labfor untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan," ungkap Yusri.

Dia menambahkan, tidak menutup kemungkinan jika jumlah saksi dan rekaman CCTV yang diperiksa terkait kasus tersebut akan bertambah. Sebab, kepolisian masih terus mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap kasus tersebut.

"Saat ini tim masih mendalami, mungkin ada tambahan saksi-saksi lagi, kemudian mungkin ada CCTV lain," imbuhnya.

Sebelumnya, penembakan terhadap seorang pria berinisial S (51 tahun) terjadi di ruko Royal Gading Square, Jakarta Utara, Kamis (13/8) sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, korban yang merupakan pengusaha di bidang pelayaran hendak pulang ke rumahnya untuk makan siang. Sebab, letak kantor korban dan rumahnya berdekatan.

Namun, ketika baru berjalan sekitar 50 meter, orang tidak dikenal (OTK) menghampiri korban dan menembaknya hingga meninggal di lokasi kejadian. Diduga pelaku berjumlah dua orang.

Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan lima luka tembakan di tubuh korban. Tiga butir peluru mengenai dada dan perut korban. Sedangkan dua butir peluru lainnya mengenai kepala korban.

Satu pelaku bertugas menembak korban. Sedangkan satu pelaku lainnya berperan sebagai joki yang mengendarai sepeda motor. Usai peristiwa itu, keduanya langsung melarikan diri. Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif penembakan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement