Jumat 14 Aug 2020 07:30 WIB

Akui Kekalahan, Simeone: Atletico Telah Berjuang Maksimal

Atletico terhenti di perempat final Liga Champiosn setelah takluk 1-2 dari RB Leipzig

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone
Foto: EPA-EFE/ALBERTO ESTEVEZ
Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone menerima hasilburuknya di perempat final Liga Champions. Atletico gagal melaju ke empat besar setelah takluk 1-2 dari RB Leipzig di Estadio Jose Alvalade, Lisabon, Portugal, Jumat (14/8) dini hari WIB.

"Mereka memenangkan duel, mereka memenangkan pelanggaran, mereka menang dalam memahami permainan," kata Simeone usai laga, seperti dikutip Marca.

Baca Juga

Menurut Simeone, tim asuhannya berjuang untuk masuk ke dalam permainan. Atletico tertinggal lebih dulu pada menit ke-50, namun membalas pada menit ke-71. Tapi los Rojiblancos kemudian kebobolan dua menit jelang waktu normal berakhir.

Menurut Simeone, timnya bisa melewati fase di mana RB Leipzig lebih baik. Tapi kemudian gol kedua lawan datang saat Atletico berusaha terus meningkatkan permainan mereka. Simeone mengakui, sulit untuk mengejar dalam pertandingan di mana mereka tidak bisa bermain seperti yang diinginkan. 

"Kami melakukan segala yang mungkin. Para pemain memberikan semua yang mereka bisa, tapi kami tidak bisa. Giliran kami kalah," ujar Simeone.

Ia mensyukuri langkah timnya ke perempat final. Akan tetapi, kata dia, bakal lebih menyenangkan bila Atletico melangkah lebih jauh. Untuk itu, ia memberikan selamat kepada RB Leipzig yang mencetak sejarah menembus semifinal pada musim kedua partisipasinya. "Setelah musim yang sulit dan kasus virus corona di skuat dalam sepekan terakhir, itu cara yang sulit untuk mengakhiri musim. Saya yakin kami memberikan semua yang kami miliki," kata Simeone. 

Jelang tampil di laga perempat final, Atletico diguncang kasus dua pemainnya yang terkena Covid-19. Jadwal Atletico pun terganggu karena pemain harus menjalani tes swab ulang. Kondisi psikologis pemain ditengarai sedikit terganggu oleh hal ini.

"Ini tahun yang panjang dan sulit. Kita berhenti selama 60 hari, kemudian memainkan 11 pertandingan berturut-turut dengan tekanan kualifikasi Liga Champions. Kami libur seminggu, lalu kembali berlatih. Kami mencoba memberikan segalanya. Itu tidak akan terjadi. Kami harus mengangkat kepala kami dan mencoba lagi musim depan," kata Simeone.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement