Jumat 14 Aug 2020 07:26 WIB

Ade Yasin Dukung Rumpin Jadi Ibu Kota Kabupaten Bogor Barat

Kecamatan Rumpin menggantikan Sukaraja sebagai kandidat ibu kota Bogor Barat.

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Erik Purnama Putra
Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin usai meresmikan Jembatan Gerendong yang menghubungkan Kecamatan Rumpin dan Ciseeng di Kabupaten Bogor pada Kamis (13/8).
Foto: Rahayu Marini Hakim
Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin usai meresmikan Jembatan Gerendong yang menghubungkan Kecamatan Rumpin dan Ciseeng di Kabupaten Bogor pada Kamis (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengapresiasi Kecamatan Rumpin yang secara wilayah layak menjadi ibu kota Kabupaten Bogor Barat. Daerah otonomi baru (DOB) Bogor Barat sudah diajukan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hanya saja, proses pemekaran belum bisa dilakukan karena masih berlaku moratorium.

Nantinya Bogor Barat terdiri 14 kecamatan, yaitu Dramaga, Ciampea, Tenjolaya, Cibungbulang, Pamijahan, Leuwiliang, Leuwisadeng, Nanggung, Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, Tenjo, Parungpanjang, dan Rumpin. Ke-14 kecamatan itu memisahkan diri dari Kabupaten Bogor sebagai wilayah induk yang sekarang terdiri 40 kecamatan.

Menurut Ade, Rumpin memiliki keunggulan kawasan yang sangat strategis, lantaran berbatasan langsung dengan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Provinsi Banten. “Letak Rumpin yang strategis ini sangat potensial untuk menjadi kawasan bisnis dan pariwisata unggulan di kawasan Bogor Barat, dekat dengan bandara, akses tol juga mudah,” ujarnya usai meresmikan Jembatan Gerendong yang menghubungkan Kecamatan Rumpin dan Ciseeng di Kabupaten Bogor pada Kamis (13/8).

Menurut Ade, pemekaran wilayah memang sangat diperlukan lantaran Kabupaten Bogor dihuni sekitar 5,9 juta penduduk. Karena itu, terbentuknya Bogor Barat menjadi sebuah keharusan yang tak bisa ditawar. Hanya saja, memang saat ini pemerintah pusat sedang melakukan moratorium pemekaran wilayah. Dia pun mendukung nantinya pusat pemerintahan Bogor Barat dibangun di Rumpin.

“Letak Rumpin yang strategis ini sangat potensial untuk menjadi kawasan bisnis dan pariwisata unggulan di kawasan Bogor Barat, dekat dengan bandara, akses tol juga mudah,” ucap Ade yang juga menjabat ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat tersebut.

Selain itu, menurut Ade, Rumpin layak menjadi ibu kota Bogor Barat dengan beberapa pertimbangan pendukung. Hal itu berdasarkan pertimbangan potensi dan sumber daya alam dan manusia. Dia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sempat mempertimbangkan Kecamatan Sukaraja sebagai calon ibu kota Bogor Barat. Namun, lokasinya yang kerap terjadi bencana membuat Rumpin menjadi daerah yang paling pas menjadi pusat pemerintahan kabupaten pemekaran.

“Saya sudah bicara dengan beberapa pihak, opsi paling bagus adalah di sini. Awal 2020 bencana di Sukaraja ini jadi pertimbangan kami, karena kontur tanahnya lebih kuat di sini. Para tokoh masyarakat pun berpandangan rumpin sangat tepat untuk dijadikan ibu kota Bogor Barat,” ujar Ade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement