Kamis 13 Aug 2020 09:58 WIB

Perputaran Uang di Bandara AP II Capai Rp 1,9 Triliun

Dengan pergerakan yang positif mulai Juli akan berdampak baik pada industri aviasi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah pekerja menyiapkan pesawat untuk terbang membawa penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (10/7). Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengungkapkan trafik penumpang yang perlahan mulai meningkat memberikan dampak langsung terhadap industri penerbangan. Dia mengatakan pada Juli 2020 pergerakan penumpang di 19 bandara AP II sudah mencapai 1,5 juta orang.
Foto: ANTARA/MUHAMMAD IQBAL
Sejumlah pekerja menyiapkan pesawat untuk terbang membawa penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (10/7). Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengungkapkan trafik penumpang yang perlahan mulai meningkat memberikan dampak langsung terhadap industri penerbangan. Dia mengatakan pada Juli 2020 pergerakan penumpang di 19 bandara AP II sudah mencapai 1,5 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengungkapkan trafik penumpang yang perlahan mulai meningkat memberikan dampak langsung terhadap industri penerbangan. Dia mengatakan pada Juli 2020 pergerakan penumpang di 19 bandara AP II sudah mencapai 1,5 juta orang.

"Ini (dari pergerakan 1,5 juta penumpang) ada perputaran uang dari tiket, transportasi darat, dan belanja retail Rp 1,9 triliun," kata Awaluddin dalam diskusi virtual, Rabu (12/8) malam.

Baca Juga

Awaluddin menilai angka tersebut cukup besar dan berdampak langsung terhadap perekonomian nasional. Terlebih menurutnya angka tersebut baru sebatas dampak langsung, belum terhitung dengan dampak tidak langsung.

"Ini belum yag dampak tidak langsungnya. Saya rasa betul sekali di suatu daerah, apalagi Bandara Soekarno-Hatta menjadi trigger perekonomian signifikan," jelas Awaluddin.

Awaluddin semakin optimistis meski Badan Pusat Statistik mencatat untuk sektor transportasi dan pergudangan pada kuartal dua tahun ini minus 30,84 persen. Dia menilai dengan pergerakan yang positif mulai Juli dan Agustus 2020 akan memberikan dampak yang positif untuk kuartal selanjutnya.

Saat ini, AP II sudah menyiapkan tiga skenario terbaik hingga terburuk. Dengan perkembangan yang positif sejak Juli hingga Agustus 2020, Awaluddin optimistis tahun ini AP II masih berada pada best scenario dengan maksimal total penumpang yang dilayani pada 2020 mencapai 38 juta penumpang.

"KIta harapkan pada Agustus ini menjadi kelanjutan pemulihan setelah dimulai pada Juli 2020," ujar Awaluddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement