Rabu 12 Aug 2020 16:11 WIB

Emil Sedih 75 Persen 'Tangan' Warga Jabar di Bawah

Jabar mengalami koreksi ekonomi di caturwulan kedua ini sebesar minus 5,9.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, saat ini, kondisi warga Jabar mayoritas butuh sentuhan bantuan. Selain itu kondisi ekonomi di Jabar juga alami kontraksi yang cukup dalam dibanding rata-rata nasional.

"Agak sedih dari sisi ekonomi. Sebelum Covid-19 Subsidi (untuk warga kurang mampu) hanya 25 persen. Sekarang 72 persen tangannya di bawah. Total 10,7 juta penerima. Terima kasih meminjamkan uang ke daerah yang filosofinya mengganti uang terpakai penanganan covid-19," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Selasa (11/8).

Menurut dia, dengan kucuran tersebut bisa menjalankan program hingga akhir Desember nanti. Jabar, mengalami koreksi ekonomi di caturwulan kedua ini minus 5,9. "Kami sudah tugaskan semua pihak khususnya belanja pemerintah untuk ngebut (penyerapan)," katanya.

Emil pun menuturkan, minus 5,9 karena 40 persen karena PDRB Jabar berasal dari manufaktur sehingga selama pasar globalnya belum pulih maka, 60 persen industri di Indonesia yang rumahnya di Jawa Barat ini masih terkendala.

Selain itu, menurut Emil, di tengah situasi yang sulit ini, menariknya sektor pertanian alami kenaikan sebesar 9 persen, telekomunikasi an juga kesehatan pun tumbuh. Namun, yang menarik pajak kendaraan bermotor ternyata malah naik.

"Kesimpulannya kalau urusan kita permudah rakyat itu disiplin. Saya mengira pendapatan akan turun selama Covid-19. Kemudian yang naik juga adalah investasi kami juara 1, Rp 57 triliun 1 semester Saya juga tidak paham tapi melebihi rata-rata nasional," paparnya.

Pada kesempatan tersebut, Emil pun mengundang presiden untuk meresmikan Pelabuhan Patimban pada November nanti. Harapannya, dengan kehadiran presiden nanti dapat menumbuhkan harapan masyarakat yang tengah lelah di tengah pandemi saat ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement