Rabu 12 Aug 2020 04:00 WIB

Tips Itang Yunasz Agar Desainer Bertahan Saat Pandemi

Desainer harus pintar-pintar membaca peluang saat pandemi.

Baju-baju muslim karya Itang Yunasz
Foto: Itang Yunasz
Baju-baju muslim karya Itang Yunasz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi memberikan tantangan baru bari para desainer untuk bisa bertahan di industri fashion. Disainer Itang Yunasz berpesan agar para desainer pintar membaca peluang.

Desainer senior Indonesia itu mengatakan industri fashion merasakan imbas yang cukup besar lantaran pandemi COVID-19. Namun, dia meminta agar para desainer tidak mudah putus asa.

Baca Juga

"Selalu ada celah untuk mengambil sesuatu, seperti saya juga membuat baju yang gampang dicuci sekarang, bukan lagi yang harus di-laundry, karena sekarang ini kan kita sehari bisa berapa kali ganti baju. Kita cari bahan-bahan yang gampang dijemur, disetrika dan dipakai, harganya juga harus masuk di masyarakat," ujar Itang dalam jumpa pers daring ISEF 2020, Selasa (11/8).

Sejak pandemi, Itang mengatakan banyak pelanggan yang enggan datang ke toko. Dia pun mulai fokus berjualan dengan cara online baik melalui sosial media ataupun e-commerce.

"Kita kan udah enggak jualan di department store lagi, kita bisa jualan direct dengan online atau kerjasama dengan e-commerce. Desainer muda banyak yang bisa menjual dengan bagus produknya di online, bikin dengan bahan rayon dan substainable dan fabric-nya alami," kata Itang.

Itang mengatakan akan selalu mencari cara agar bisa bertahan di industri fashion dan juga membuat busana muslim lebih berkembang.

"Saya mencoba mencari cara bagaimana barang-barang ini bisa berputar dan bekerja kayak dulu walaupun tidak banyak produksi. Tapi banyak hal-hal lain yang saya coba, bagaimana fashion muslim bisa terus berkembang," ujar Itang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement