Selasa 11 Aug 2020 21:00 WIB

Banjarmasin Tutup Pariwisata Hingga Akhir Tahun

Penutupan objek wisata di Banjarmasin diperpanjang karena penyebaran Covid-19

Red: Nur Aini
Suasana jalan di tepian Sungai Martapura yang sepi menjelang malam di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (18/4/2020). Sejak merebaknya wabah COVID-19 hingga sekarang tidak ada lagi kunjungan wisatawan ke objek wisata yang menjadi salah satu landmark di Kalimantan Selatan itu.
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Suasana jalan di tepian Sungai Martapura yang sepi menjelang malam di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (18/4/2020). Sejak merebaknya wabah COVID-19 hingga sekarang tidak ada lagi kunjungan wisatawan ke objek wisata yang menjadi salah satu landmark di Kalimantan Selatan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq mengatakan pariwisata di kotanya ditarget tutup hingga akhir tahun jika tidak ada perubahan signifikan pada penyebaran Covid-19.

Ikhsan mengatakan pariwisata yang ditutup tersebut, yakni, objek wisata siring sungai termasuk menara pandang, wisata pasar terapung, juga susur sungai yang berada di Jalan Piare Tender, Banjarmasin Tengah. Menurut dia, kebijakan penutupan kawasan objek wisata siring sungai Martapura ini diperpanjang, semula dari Juli hingga September, namun karena belum ada tanda-tanda kasus penyebaran virus usai, hingga diperpanjang hingga target Desember.

Baca Juga

"Target memang ditetapkan hingga Desember, tapi akan ada evaluasi setiap bulan," ujarIkhsan.

Menurut dia, keputusan itu sesuai hasil rapat yang pihaknya lakukan dengan pihak terkait karena melihat kondisi daerah yang tidak memungkinkan lagi massa berkumpul, khususnya di objek wisata yang sangat rawan menimbulkan kluster baru penyebaran virus corona.

"Mau tidak mau ini harus dilakukan, demi kemashalatan bersama. Karena belum ada tanda-tanda melandai. Jadi Pemkot tidak memberi ruang adanya kerumunan," kata Ikhsan.

Dia mengakui, keluhan para pelaku di objek wisata ini, seperti sopir kelotok wisata dan para pedagang pasar Terapung, termasuk juga pedagang kecil yang biasanya beraktivitas di wilayah objek wisata, namun semua harus memaklumi, kesehatan, dan keselamatan jiwa lebih penting dari segalanya.

Dia mengakui, Kota Banjarmasin saat ini terus mengembangkan pariwisata sebagai alternatif menggerakkan ekonomi daerah selain sebagai kota jasa dan perdagangan, sebab tidak memiliki sumber alam yang bisa diolah, misalnya batu bara atau perkebunan sawit. Menurutnya, objek wisata siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tender merupakan ikon pariwisata Kota Banjarmasin, di mana setiap pekannya lebih 5000 pengunjung mendatanginya.

"Misalnya dibuka saat ini, tidak ada yang menjamin bisa menerapkan protokol Kesehatan di sana, khususnya jaga jarak dan lainnya, hingga baiknya ditutup sementara," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement