Selasa 11 Aug 2020 19:05 WIB

Kemendikbud Dukung Relawan Beri Edukasi AKB

Gerakan KIE lebih efektif dan kolaboratif meningkatkan kesadaran dan pemahaman AKB

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Kemendikbud mendukung relawan memberikan KIE mengenai AKB.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Kemendikbud mendukung relawan memberikan KIE mengenai AKB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendukung para relawan untuk memberikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) mengenai adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal. Pesan AKB diberikan sebagai upaya preventif dan promotif.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud Aries Junaedi mengaku mendukung gerakan tenaga sukarela ini. Karena itu, pihaknya mengoptimalkan relawan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) secara nasional.

Baca Juga

"Gerakan KIE ini lebih efektif dan kolaboratif untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam penerapan AKB yaitu melalui aksi preventif dan promotif Covid-19," ujarnya saat mengisi konferensi virtual di akun youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertema Gerakan 31 Hari Siap Adaptasi, Selasa (11/8).

Phaknya mengaku telah memberikan pembekalan pada Relawan Covid-19 Nasional (Recon) mengenai bagaimana tindakan preventif promotif Covid-19 untuk kemudian diberikan kepada masyarakat. Kemudian, para relawan ini akan menyampaikan pesan bahwa masyarakat harus menerapkan AKB memakai masker, menjaga jarak, hingga sering mencuci tangan. 

"Mereka akan berkampanye selama 31 hari yang telah dimulai 1 Agustus 2020 kemarin,"katanya.

Ia menambahkan, relawan tersebut telah memiliki media sosial (medsos) sendiri untuk menyampaikan pesan. Kemudian relawan ini menyampaikan KIE kepada publik berupa narasi, poster yang bisa dicetak hingga dalam bentuk video. Targetnya, dia menambahkan, relawan dengan KIE bisa menjangkau wilayahnya masing-masing, termasuk masyarakat yang senang berkerumun misalnya di kelompok, pasar, kampung, dan tempat-tempat ibadah.

"Relawan mengedukasi masyarakat dan mendekati masyarakat, kemudian dilaporkan melalui media sosial," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement