Selasa 11 Aug 2020 16:17 WIB

Sekolah di Garut akan Dibuka Pekan Depan

32 SMA dan 85 SMK yang mengajukan diri untuk menggelar KBM secara tatap muka

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah sekolah melakukan simulasi belajar tatap muka
Foto: Eva Rianti
Sejumlah sekolah melakukan simulasi belajar tatap muka

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sekolah tingkat SMA sederajat di Kabupaten Garut rencananya akan kembali diizinkan melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka mulai pekan depan, tepatnya pada Selasa, 18 Agustus. Namun, pembukaan sekolah itu tak akan dilakukan untuk seluruh sekolah, melainkan sekolah yang berada di kecamatan zona hijau dan telah terverifikasi kesiapan protokol kesehatannya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Kabuapaten Garut, Asep Sudarsono mengatakan, pihaknya akan membuka KBM di sekolah tingkat SMA secara bertahap mulai 18 Agustus. Menurut dia, kelonggaran itu sudah disosialisasikan ke seluruh sekolah untuk mempersiapkan protokol kesehatan ketika kembali dibuka untuk KBM tatap muka.

"Kita sudah lakukan sosialisasi ke sekolah mengenai kesiapan sekolah yang ingin dibuka. Pekan ini kita verifikasi kesiapannya," kata dia ketika dihubungi Republika, Selasa (11/8).

Menurut dia, sejauh ini terdapat 32 SMA dan 85 SMK yang mengajukan diri untuk menggelar KBM secara tatap muka. Sekolah-sekolah itu rata-rata berada di kecamatan zona hijau Kabupaten Garut.

Asep mengatakan, pihaknya juga hanya mengizinkan sekolah yang berada di kecamatan zona hijau yang boleh menggelar KBM secara tatap muka. Sebab, secara umum Kabupaten Garut masih termasuk dalam wilayah zona kuning penyebaran Covid-19. Dari total 42 kecamatan, baru 27 kecamatan yang dinyatakan sebagai zona hijau.

Ia menambahkan, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi pihak sekolah sebelum kembali menggelar KBM secara tatap muka. Pertama, sekolah harus menyediakan fasilitas tempat cuci tangan. Selain itu, sekolah juga harus menyiapkan alat pengukur suhu tubuh (thermo gun) satu unit untuk setiap 100 siswa.

"Sampai saat ini belum ada yang terverifikasi.  Kita baru melakukan verifikasi per hari ini ke satuan pendidikan. Jumat insyaallah sudah ada nama-nama sekolah yang boleh dibuka," kata dia.

Asep mengatakan, pihaknya akan sangat hati-hati dalam melakukan verifikasi menentukan sekolah yang dapat kembali menggelar KBM. Dalam melakukan verifikasi, pihaknya juga melibatkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut.

Setelah sekolah kembali diizinkan menggelar KBM tatap muka, ia mengingatkan seluruh pihak terkait harus mengutamakan penerapan protokol kesehatan. "Kalau sampai ada kasus di sekolah, sekolah pasti akan dihentikan," kata dia.

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut juga berencana membuka KBM di tingkat SMP pada awal September. Namun, sebelum membuka kembali sekolah, harus disiapkan sarana dan prasarana terkait protokol kesehatan.

"Kalau SMA kan akhir agustus. Nanti kita lihat proses SMA, kalau aman kita buka SMP," kata dia.

Hingga saat ini Kabupaten Garut masih termasuk dalam zona kuning. Total kasus terkonfirmasi Covid-19 terdapat 51 kasus. Sebanyak 35 orang dinyatakan sembuh, satu orang isolasi di rumah sakit, 12 orang menjalani isolasi mandiri, dan tiga orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement