Selasa 11 Aug 2020 14:14 WIB

Bangkitkan Ekonomi Negara dengan Zakat

Zakat bisa membangkitkan ekonomi negara.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Bangkitkan Ekonomi Negara Dengan Zakat. Foto: Ilustrasi Zakat
Foto: Republika/Mardiah
Bangkitkan Ekonomi Negara Dengan Zakat. Foto: Ilustrasi Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI--Sebuah startup yang berbasis di Delhi membuat terobosan baru untuk mempermudah pengumpulan sadaqah, zakat, dan donasi selama pandemi Covid-19. Aplikasi bernama Almspay ini menguhubungkan pendonor ke lembaga pengelola dana yang telah terverifikasi.

Kehadiran Almspay bertujuan untuk mengganti tradisi berkeliling dalam pengumpulan donasi, dan menghilangkan model komisi, serta memperluas jangkauan pengumpulan dana sekaligus menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Baca Juga

"Muslim di India adalah kelompok terbesar kedua yang terdiri sekitar 14 persen dari populasi negara. Namun sebagian besar masyarakat Muslim di India berada dalam kondisi keuangan yang buruk," ujar Syed Asif, pendiri Almspay yang dikutip di Milligazette, Selasa (11/8). 

Menurut laporan putaran ke-55 NSS, hampir 35 persen dari Muslim perkotaan dan 31 persen Muslim pedesaan hidup di bawah garis kemiskinan. Asif yakin bahwa pengelolaan zakat yang efektif akan sangat membantu, bukan hanya masyarakat tapi juga negara.

 

Mohd Owais, salah satu pendiri Almspay, mengatakan bahwa sistem donasi, pengumpulan dan distribusi yang lebih baik juga akan meningkatkan kondisi umat Islam. Perkiraan kasar menyebutkan pengumpulan zakat tahunan di India sekitar INR 10.000 Crore.

"Banyak yang percaya penghimpunan dan penyaluran zakat yang tidak efektif menjadi alasan bahwa standar hidup rata-rata umat Islam belum menunjukkan peningkatan yang signifikan," ujar Owais.

Faktor terpenting dari kegagalan ini adalah minimnya peningkatan teknologi dalam penghimpunan dan penyaluran zakat. Hingga saat ini, zakat dan sedekah sebagian besar dikumpulkan secara offline dan juga melalui beberapa platform digital jadul.

Hingga saat ini terdapat tiga sistem pengumpulan dana yang dianut Muslim India, dan sebagian besar pengumpulan zakat terkumpul di Madarsa atau Maktabs. Lembaga tersebut menyalurkan dana yang telah terkumpul untuk pendidikan siswa miskin.

LSM sosial juga berkontribusi dalam pengumpulan dana untuk peningkatan kualitas masyarakat. Mereka menggunakan Zakat untuk kepentingan sosial memberikan pendidikan, medis dan bantuan keuangan kepada orang miskin. Adapula organisasi keagamaan seperti masjid, dargah, khanqah, imam badas, dan lainnya.

Tahun ini, COVID telah mempengaruhi pengumpulan dan distribusi Zakat / imdad secara dahsyat. Ramadhan, bulan di mana kebanyakan orang biasanya menghitung dan menyumbangkan zakatnya, tersendat karena adanya penguncian (lockdown). Kebanyakan masyarakat beralih menyumbangkan donasinya secara online.

Di sisi lain, lembaga yang hanya mengandalkan pengumpulan dana secara offline merasa frustasi karena tidak bisa mengumpulkan zakat. Lembaga-lembaga ini kekurangan kehadiran digital, sistem pembayaran digital, pencatatan digital, dan transparansi.

"Di era transformasi digital dan pembayaran digital, masih ada celah besar yang memutuskan donatur dari lembaga pengumpul Zakat terverifikasi," kata Umair yang merupakan kepala bagian teknologi almspay.

Kehadiran Almspay memudahkan para lembaga zakat untuk mendaftarkan lembaga mereka setelah melakukan verifikasi untuk mengumpulkan zakat. Donatur juga diberi kemudahan untuk menyalurkan zakat mereka ke lembaga yang dikenal atau lembaga yang telah terverifikasi. 

"Donatur kini dapat menetapkan tujuan amal mereka, melacak zakat mereka juga mendapatkan pengakuan online untuk Donasi Zakat mereka. Lembaga disediakan dashboard untuk mencatat dan melacak semua penghimpunan Zakat mereka," jelas Umair.

Dalam tiga bulan terakhir, sekitar 5000 pengguna telah menggunakan aplikasi dan website almspay untuk mendonasikan zakat dan shadaqah. Ada lebih dari 40 institusi yang memenuhi kriteria penyaringan almspay dan sekarang terdaftar di almspay.

Sebagian besar donor ditujukan untuk bantuan pendidikan, makanan dan kelaparan, pernikahan gadis miskin, dan menetapkan mata pencaharian bagi yang tertindas secara ekonomi. Model pendapatan perusahaan ini memungut biaya bulanan dari masjid terdaftar, sekolah atau LSM dan juga biaya transaksi kecil yang biasa pembayaran digital.

Para pendiri meyakini bahwa melalui almspay tidak hanya penghimpunan zakat yang lebih transparan dan efektif, tetapi pada saat yang sama dampaknya juga akan terlihat. Zakat berpotensi menjamin jaminan sosial bagi banyak orang.

Mereka secara bertahap memperluas cabangnya di kota lain dan secara teratur menambahkan fitur inovatif di aplikasinya. Baru-baru ini, mereka mengeluarkan sistem scan dan donasi untuk masjid untuk mengumpulkan donasi mikro yang dilakukan setiap hari.

Sumber:

https://www.milligazette.com/news/4-national/33656-covid-pandemic-gives-birth-new-mobile-app-make-donations-masjids-madrasas-contactless/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement