Senin 10 Aug 2020 23:42 WIB

Ulama Bengal Imbau Umat Islam India Jauhi Sayap Kanan Hindu

Ulama Bengal imbau umat Islam akhiri kontak dengan sayap kanan Hindu.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Tepi Sungai Sarayu didekorasi pada malam upacara peletakan batu pertama sebuah kuil yang didedikasikan untuk dewa Hindu Ram di Ayodhya, India, Selasa, 4 Agustus 2020.
Foto: AP/Rajesh Kumar Singh
Tepi Sungai Sarayu didekorasi pada malam upacara peletakan batu pertama sebuah kuil yang didedikasikan untuk dewa Hindu Ram di Ayodhya, India, Selasa, 4 Agustus 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Asosiasi Imam Bengal mengimbau umat Islam di India untuk mengakhiri hubungan dengan organisasi Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) dan Vishva Hindu Parishad (VHP) serta organisasi sayap kanan Hindu lainnya. 

Imbauan itu disampaikan hanya beberapa hari setelah acara bhoomi pujan beberapa waktu lalu untuk memulai pembangunan kuil Ram Ayodhya. Dalam pernyataannya itu, ketua Asosiasi Imam Bengal, Mohammed Yahiya juga mengatakan bahwa Partai Bharatiya Janata (BJP) anti Islam dan anti Muslim.  

Baca Juga

"Peletakan batu fondasi untuk membangun candi di lokasi yang pernah menjadi masjid baru-baru ini, jelas bahwa BJP dan RSS bukan sahabat Muslim. Dan seorang Muslim tak menjadi Muslim bila dia tetap bersama orang yang menentang Islam. Muslim yang menjadi anggota RSS, VHP dan organisasi pendukung lainnya harus memikirkan lagi posisinya. Mereka harus memutuskan apakah mereka tetap ingin bergabung dengan BJP-RSS atau memperbaiki kesalah," kata Yahiya seperti dilansir The Indian Express pada Senin (10/8). 

Sebelumnya Menteri Negara Bengal, Siddiqullah Chowdhury, juga mengatakan bahwa dirinya menentang pembangunan kuil Ram di Ayodhya. Meski demikian upacara peletakan batu pertama tetap terlaksana dengan dilakukan langsung oleh perdana Menteri Narendra Modi pada 5 Agustus lalu. 

"Bagaimana bisa kuil didirikan di atas masjid? Kami berpegang pada kesabaran, itu adalah masjid Allah. Itu akan tetap seperti itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement