Senin 10 Aug 2020 15:30 WIB

Soal Aturan Pemain U-20 di Liga, PSSI Dinilai tak Tegas

PT LIB meminta kepada PSSI agar pemain U-20 hanya diwajibkan berada di SDP.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Muhammad Akbar
Legenda sepak bola nasional Rochy Putiray (kedua kiri), Manajer Madura FC Januar Herwanto (kedua kanan), dan perwakilan dari Save Our Soccer Akmal Marhali (kanan) saat menggelar diskusi sepak bola nasional bertema #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Legenda sepak bola nasional Rochy Putiray (kedua kiri), Manajer Madura FC Januar Herwanto (kedua kanan), dan perwakilan dari Save Our Soccer Akmal Marhali (kanan) saat menggelar diskusi sepak bola nasional bertema #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 ingin membatalkan regulasi yang mewajibkan setiap klub untuk memainkan dua pemain U-20 di setiap pertandingan.

Keputusan ini didapat setelah LIB menggelar pertemuan dengan manager klub peserta liga 1 di hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, pada akhir pekan kemarin.  PT LIB juga meminta kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) agar pemain U-20 hanya diwajibkan berada di daftar susunan pemain (DSP) saja, tidak wajib dimainkan.

Koordinator Save our Soccer (SOS) Akmal Marhali menilai, munculnya polemik seperti ini karena PSSI kerap kurang tegas dalam menjalankan regulasi yang mereka buat sendiri.

Dia mengatakan sangat setuju dengan aturan yang mewajibkan klub untuk memainkan pemain U-20 di setiap pertandingan. Bahkan, kata dia, seharusnya aturan itu berlaku seterusnya, bukan hanya berlaku karena Indonesia akan berlaga di Piala Dunia.

"Seharusnya klub ikuti saja aturannya. Untuk memasukan pemain U-20 ini bagus, cuma payung hukumnya harus disiapkan juga oleh PSSI, supaya tidak ditolak.Yang perlu dilakukan adalah payung hukumnya dikuatkan dulu," kaya Akmal kepada Republika, Senin (10/8). "Aturan ini sebetulnya bagus, tapi harus berjalan seterusnya, karena kita butuh membangun pemain muda. Makanya legitimasi hukumnya harus kuat. Jangan sampai seperti tarkam yang dinasionalkan," tegasnya.

Dalam pertemuan antara PT LIB dengan manajer klub Liga 1 di Jakarta itu, semua klub sudah sepakat untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 2020. Liga 1 2020 rencananya akan kembali digelar mulai 1 Oktober hingga 28 Februari 2021. Namun, rencana itu masih akan sangat bergantung pada pandemi virus corona ke depannya mengingat besarnya kenaikan jumlah kasus positif di Tanah Air akhir-akhir ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement