REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE — Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) baru-baru ini dilaporkan telah menolak untuk menjadi bagian dari aliansi yang diusulkan semua faksi Liga Muslim. Penolakan reunifikasi itu menjadi pukulan telak bagi semua partai untuk bersatu dalam wadah Liga Muslim.
Mengutip Express Tribune, Ahad (9/8) ada sumber rahasia yang mengatakan, gagasan aliansi yang mengarah pada kemungkinan reunifikasi telah dimunculkan kembali di antara partai-partai yang diyakini ‘pro-kemapanan’. Beberapa di antaranya adalah PML-Quaid, PML-Fungsional dan Liga Muslim Awami (AML).
"Liga Muslim yang bersatu dapat mengajukan tawaran yang lebih kuat untuk mendapatkan kekuasaan dalam pemilihan umum 2023," kata salah satu sumber yang tak disebut namanya.
Lanjut dia, jika PML-N setuju (reunifikasi), maka PML-Q dapat digunakan untuk memperkuat pengaruhnya di Punjab. Selain dari PML-F yang bisa digunakan untuk meningkatkan kehadirannya di Sindh.
Sumber itu menambahkan, reunifikasi dapat menopang Liga Muslim sebagai 'partai nasional' dan menghilangkan hambatan apa pun untuk menjadi pesaing nyata dalam pemilihan berikutnya.
Namun demikian, Presiden PML-N Punjab Rana Sanaullah dilaporkan menolak kemungkinan bergabung dengan faksi Liga Muslim lainnya. “Kami bahkan belum memikirkan hal ini. Topik ini belum dibahas di tingkat mana pun dalam partai kami, Ini adalah mimpi lama pendirian dan tidak akan pernah menjadi kenyataan.”tegasnya.
Lebih jauh, pemimpin PML-N itu juga diketahui menepis saran dari PML-N sans Nawaz Sharif. Menurut dia, upaya seperti itu sudah dipastikan gagal. Pasalnya, bank suara yang dimiliki PML-N adalah milik Nawaz Sharif.
Ketika ditanya pendapatnya tentang aliansi Liga Muslim tanpa PML-N, Sanaullah mengatakan, partainya tidak ragu. Sambung dia, pilihan setiap pihak bisa dilakukan, begitu pun dengan pihak lain yang bisa berkumpul jika mereka suka.
‘’Kami tidak mengakui mereka sebagai Liga Muslim dan kami tidak melihat mereka sebagai ancaman, ”katanya.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PML-F Muhammad Ali Durrani mengatakan konsensus menyoal tantangan keamanan dan ekonomi yang melanda Pakistan hanya akan dimungkinkan selesai melalui partai nasional. “Jika faksi Liga Muslim bersekutu, maka dengan mudah mereka akan membentuk partai nasional yang kuat,” ujarnya.