Ahad 09 Aug 2020 05:26 WIB

Infografis Krisis Lebanon, dari Perang Hingga Terjerat Utang

Ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut kian memperparah Lebanon.

Foto: Voice of America
Lebanon mengalami krisis berkepanjangan.

REPUBLIKA.CO.ID, Persoalan demi persoalan terus dihadapi oleh Lebanon seolah tak pernah usai. Konflik politik, sosial, hingga perperangan membuat negara tersebut kian sulit keluar dari krisis berkepanjangan. Ledakan dahsyat yang terjadi Beirut, Lebanon, semakin memukul negara itu. Berikut momen penting yang terjadi di Lebanon sejak 2005.

14 Februari 2005

Ledakan bom hebat di Beirut menewaskan mantan perdana menteri Rafik Hariri. Oposisi menyalahkan Suriah, namun Damaskus membantah terlibat. Kelompok Hizbullah menjadi salah satu tersangka.

29 April 2005

Pasukan Suriah keluar dari Lebanon setelah 29 tahun penempatan.

Juli 2006

Hizbullah menangkap dua tentara Israel. Pertempuran dengan Israel pecah selama 34 hari. Sebanyak 1.400 orang terbunuh, 1.200 di antaranya orang Lebanon.

Mei 2008

Pecah pertempuran antara Hizbullah dan pendukung pemerintah di berbagai daerah menewaskan sedikitnya 100 orang.

Juni 2009

Aliansi anti-Suriah yang dipimpin anak Hariri, Saad Hariri memenangi pemilihan dan ia jadi perdana menteri.

Januari 2011

Hizbullah memaksa pemerintahan persatuan bubar.Terbentuk pemerintahan yang didominasi orang Hizbullah.

April 2013

Hizbullah terlibat pertempuran di Suriah bela Presiden Bashar al-Assad.

Oktober 2016

Mantan Jenderal yang didukung Hizbullah, Michel Aoun terpilih menjadi presiden dan mengakhiri vakum politik selama 29 bulan. Saad Hariri ditunjuk lagi jadi perdana menteri.

Mei 2018

Hizbullah dan aliansi mendominasi pemilihan legislatif pertama sejak 2009. Saad Hariri kehilangan banyak kursi, namun ia tetap ditunjuk jadi Perdana Menteri.

17 Oktober 2019

Protes pecah di kota Beirut. Demonstran menolak langkah penghematan untuk atasi krisis kekuangan. Mereka juga marah dengan maraknya korupsi dan buruknya infrastruktur.

29 Oktober 2019

Hariri mengajukan surat untuk menyerahkan pemerintahan.

Desember 2019

Akademisi Hassan Diab yang didukung Hizbullah ditunjuk sebagai perdana menteri.

30 April 2020

Untuk pertama kalinya Lebanon menyatakan gagal bayar utang luar negeri.

3 Agustus 2020

Menteri luar negeri Lebanon mundur.

4 Agustus 020

Ledakah dahsyat mengguncang Beirut, Lebanon. Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas.

sumber : Voice of America
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement