Sabtu 08 Aug 2020 05:58 WIB

Via PCR, Dua Kota di Jatim Bisa Deteksi Covid-19 Lebih Cepat

Pemkot Malang dan Pemkab Pasuruan juga mendapatkan bantuan APD.

Prosesi penyerahan bantuan PCR dan APD.
Foto: Dok. Pri
Prosesi penyerahan bantuan PCR dan APD.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf dan Wali Kota Malang Sutiadji mengungkapkan rasa syukurnya atas keberadaan mesin PCR di wilayah mereka masing-masing. Sutiadji menceritakan, selama ini Pemerintah Kota Malang menghadapi tantangan dalam melakukan proses deteksi Covid-19.

Setelah datang bantuan mesin PCR yang disalurkan oleh HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) awal pekan ini, proses deteksi hingga hasil yang tadinya memakan waktu  lebih dari dua pekan, kini bisa dipersingkat. Dampaknya, warga yang diduga terpapar Covid-19 harus melakukan isolasi mandiri dalam waktu yang lama sehingga tidak dapat melakukan kegiatan ekonomi.

"Saya mengucapkan terima kasih. Ini adalah bantuan yang saya tunggu-tunggu," ujar Sutiadji, Jumat (7/8)..

Sutiadji optimistis bantuan ini dapat mempercepat proses deteksi sehingga warga yang tidak terpapar Covid-19 dapat segera melanjutkan aktivitasnya.

Sementara itu, Bupati Irsyad mengajak perusahaan lain yang berada di Pasuruan mencontoh langkah serupa. Selain PCR, bantuan juga diberikan dalam bentuk APD.

“Saya ajak perusahaan melalui CSR-nya untuk bisa membantu percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan. Sama-sama kita bergerak untuk menuntaskan Covid-19 secara bersama-sama,” ujar Gus Irsyad, sapaan akrabnya 

Secara terpisah, Direktur Sampoerna Elvira Lianita menyebut akan bekerja sama dengan pihak terkait memberikan pelatihan kepada tenaga medis di Kabupaten Pasuruan dan Kota Malang agar dapat segera mengoperasikan alat ini.

Elvira mengatakan, Sampoerna berharap dengan bantuan mesin PCR ini dapat mempercepat deteksi virus korona baru yang memicu Covid-19 sekaligus turut membantu Pemkab Pasuruan dan Pemkot Malang dalam melakukan penelusuran (tracing) warga yang diduga terpapar.

"Mesin PCR  ini mampu memeriksa 64 spesimen Covid-19 per jam. Selanjutnya,kami berencan memberikan bantuan serupa kepada masyarakat di Jawa Barat serta Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga Surabaya," kata dia mengungkapkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement