Sabtu 08 Aug 2020 05:43 WIB

Lantai Tujuh Gedung Blok G Balai Kota DKI Ditutup

Pegawai diminta WFH lantaran hasil rapid tes reaktif, dan menunggu hasil tes PCR.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah PNS Pemprov DKI saat bekerja di Gedung Blok G Balai Kota DKI (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah PNS Pemprov DKI saat bekerja di Gedung Blok G Balai Kota DKI (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lantai tujuh Gedung Blok G Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, ditutup sementara terkait adanya sejumlah staf di lokasi tersebut dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan tes cepat (rapid test).

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, lantai tujuh Blok G Balai Kota Jakarta itu ditutup hingga Senin (10/8) mendatang. Namun tidak akan ditutup seluruh gedungnya karena merupakan pusat pelayanan masyarakat.

"Lantai tujuh hari ini tutup semua, tapi Senin masuk. Nggak bisa semuanya, karena ini layanan, tapi kita sudah 50 persen pegawai (yang bekerja di kantor)," kata Saefullah di Balai Kota DKI, Jumat (7/8), tanpa menjelaskan lebih jauh.

Adapun, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Chaidir saat dihubungi mengatakan, jumlah para pegawai yang reaktif itu tidak banyak dan kini mereka sudah diminta isolasi dan bekerja di rumah atau work from home (WFH). "Kalau jumlahnya nggak banyak, mereka baru reaktif positif. Lalu sekarang dites PCR, jadi belum terpapar, reaktif positif, makanya dilakukan WFH di rumahnya isolasi mandiri," ujar Chaidir saat dihubungi Jumat malam.

Chaidir menjelaskan, lantai tujuh itu merupakan lokasi kantor Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta dan hanya lantai tersebut saja yang dilakukan penutupan. "Lantai itu aja yang terjadi, di lantai BPKD. Hanya itu aja ditutup, tapi kan BPKD punya tiga lantai, lantai tujuh, lantai 14, lantai 15," katanya.

Chaidir menambahkan, hingga saat ini belum ada hasil usap (swab) dari staf yang dinyatakan reaktif Covid-19 itu. Namun, Pemprov DKI telah menyiapkan langkah-langkah jika hasilnya telah keluar.

"Kalau dia reaktif positif baru diusap, nanti kelihatannya ada tingkatannya, kategori ringan, sedang dan berat. Kalau baru ringan, ya, mereka cukup melakukan karantina di rumah, kalau sedang baru mereka dirujuk ke wisma atlet," ucapnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement