Jumat 07 Aug 2020 23:20 WIB

Pemkot Bogor Targetkan 11 Ribu Tes Usap Hingga September

Target 11 ribu tes berdasarkan perhitungan jumlah penduduk Bogor 1,1 juta orang

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memberikan keterangan pers terkait langkah penanganan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memberikan keterangan pers terkait langkah penanganan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor menargetkan dapat melaksanakan tes usap (swab) terhadap warga Kota Bogor yang menjadi suspek COVID-19 sampai sekitar 11 ribu tes hingga September 2020.

"Dinas Kesehatan Kota Bogor sampai saat ini telah melakukan tes usap sebanyak 8.400 tes. Semoga dalam sebulan ke depan sudah mencapai 11 ribu tes," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, usai peringatan ulang tahun ke-6 RSUD Kota Bogor, di Kota Bogor, Jumat (7/8).

Menurut Bima Arya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar pelaksanaan tes usap minimal satu persen dari jumlah penduduk. "Karena jumlah penduduk Kota Bogor saat ini mencapai 1,1 juta, sehingga pelaksanaan tes usap ditargetkan mencapai 11 ribu tes," katanya.

Bima juga memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk lebih masif lagi melakukan tes usap guna menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19. "Saya kira dalam satu bulan ke depan, akan terpenuhi target 11 ribu tes usap," katanya.

Arya menambahkan, apalagi kalau laboratorium pengujian polymerace chain reaction (PCR) di RSUD Kota Bogor sudah beroperasi, maka proses pengujian sampel tes usap akan semakin cepat diketahui hasilnya.

"Penelusuran dan pemantauan penyebaran COVID-19 di Kota Bogor juga akan lebih cepat terdeteksi dan lebih cepat mendapat kepastian seseorang yang menjalani tes usap, hasilnya positif atau negatif," katanya.

Menurut Bima, untuk memenuhi target pelaksanaan 11 ribu tes, Dinas Kesehatan Kota Bogor akan melakukan tes usap lagi di lokasi-lokasi yang menjadi tempat kerumunan orang, seperti di stasiun kereta, di terminal bus, maupun di pasar.

"Dinas Kesehatan juga akan melakukan tes usap di lokasi pemukiman yang ditemukan ada keluarga yang menjadi kluster penularan COVID-19," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Bima juga mengingatkan warga Kota Bogor untuk terus mematuhi protokol kesehatan, yakni menggunakan masker pada kegiatan di luar rumah, rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, serta menjaga jarak fisik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement