Jumat 07 Aug 2020 23:16 WIB

Survei: 80 Persen Warga Batam Patuhi Protokol Kesehatan

masih banyak warga Batam tidak menerapkan protokol kesehatan.

Survei: 80 Persen Warga Batam Patuhi Protokol Kesehatan (ilustrasi).
Foto: ANTARA/SEPTIANDA PERDANA
Survei: 80 Persen Warga Batam Patuhi Protokol Kesehatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM -- Ketua Tim Posko Lawan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau di Batam, Buralimar, menyebut hasil survei di lapangan menunjukkan tingkat kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan sudah 80 persen.

Sisanya 20 persen belum patuh karena ketidaktahuan maupun menganggap bahwa virus tersebut tidak berbahaya. "Memang masih ada warga Batam yang cuek terhadap protokol kesehatan Covid-19, padahal kepatuhan masyarakatsangat membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus tersebut," kata Buralimar di Tanjungpinang, Jumat (7/8).

Karena itu, pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, rutin cuci tangan dengan aie mengalir, sabun, dan hand sanitizer, serta menjaga jarak.

Buralimar mengakui masih banyak warga Batam tidak menerapkan protokol kesehatan saat berada di tempat-tempat keramaian, misalnya restoran. Mereka tidak mengenakan masker dan menjaga jarak saat duduk makan atau minum di restoran, termasuk menjaga kebersihan tangan. Beberapa restoran juga enggan menganjurkan penerapan protokol kesehatan kepada pengunjung.

Bahkan pihak pengelola restoran sendiri tidak menyediakan thermo gun untuk mendeteksi suhu tubuh, tidak mengatur jarak tempat duduk, hingga tidak menyiapkan fasilitas cuci tangan bagi pengunjung. "Seharusnya, warga jangan datang ke restoran yang tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19," tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri itu optimis dengan tingginya tingkat kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari, terutama ketika berada di luar rumah, maka penularan Covid-19 dapat ditekan. "Apalagi kasus Covid-19 di daerah kita ini bukan transmisi lokal, tapi dominan berasal dari luar daerah yang masih zona merah, seperti Jakarta," sebut Buralimar.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, hingga Jumat 7 Agustus 2020, jumlah kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 525 orang atau bertambah 21 orang.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement