Jumat 07 Aug 2020 19:29 WIB

Rekor Harian, Jakarta Umumkan 658 Kasus Baru Positif Covid

Jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Jakarta hingga hari ini 24.521 orang.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Warga melintas di dekat mural di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (6/8). Jumlah harian kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta mengalami lonjakan dalam sepekan terakhir. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga melintas di dekat mural di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (6/8). Jumlah harian kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta mengalami lonjakan dalam sepekan terakhir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta per tanggal 7 Agustus 2020 mencapai 658 orang. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi penambahan kasus baru positif Covid-19 sejak awal pandemi.

"Penambahan kasus positif pada hari ini sebanyak 658 kasus. Dari jumlah tersebut, 98 (kasus) adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Weningtyas Purnomorini dalam keterangan tertulis resmi, Jumat (7/8).

Baca Juga

Sehingga, jelas Weningtyas, jumlah kumulatif pasien Covid-19 di DKI Jakarta hingga hari ini mencapai 24.521 orang. Dia menuturkan, dari jumlah tersebut, sebanyak 8.398 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri.

"Sedangkan 15.201 orang dinyatakan telah sembuh, dan 922 orang meninggal dunia," papar dia.

Lebih lanjut Weningtyas menjelaskan, tercatat sebanyak 43.330 orang dites PCR dalam sepekan terakhir. Dengan tingkat positivity rate sebesar 7,2 persen.

Dia pun mengimbau masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di antaranya, mengenakan masker, mencuci tangan, dan saling menjaga jarak (physical distancing).

Persentase kasus positif atau positivity rate Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 7,4 persen dalam sepekan terakhir. Padahal, standar positivity rate yang ditetapkan oleh WHO adalan 5 persen.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta, Widyastuti, angka menjadi peringatan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan kota penyangga Jakarta. Sebab, Widya menjelaskan, persentase tersebut melebihi batas ideal yang ditetapkan oleh WHO.

“Dalam seminggu terakhir (positivity rate) mencapai 7,4 persen. Artinya, itu menjadi warning (peringatan) untuk kita semua bahwa positivity rate di DKI meningkat,” kata Widya dalam webinar, Kamis (6/8).

Pemprov DKI Jakarta, sambung dia, tidak dapat bergerak sendiri untuk menekan angka persentase kasus positif Covid-19 tersebut. Dia menegaskan, angka tersebut didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan Covid-19 secara masif yang dilakukan oleh Pemprov DKI.

Oleh karena itu, Widya menilai, Pemprov DKI Jakarta membutuhkan dukungan dari pihak Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi sebagai kota penyangga untuk turut melakukan pemeriksaan Covid-19 secara masif. Sebab, dia menuturkan, mobilitas warga di Ibu Kota juga berasal dari daerah-daerah tersebut.

“Kendala utama adalah bagaimana mensinergikan Jakarta bersama dengan Bodetabek karenan tidak mungkin Jakarta bergerak sendiri. Dengan upaya testing kita yang luar biasa tanpa dibarengi dukungan dari (kota) tetangga kita, itu akan menyulitkan kita karena tidak akan selesai-selesai,” papar Widya.

photo
Fakta Angka Klaster Kantor di Jakarta - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement